Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Istri Bunuh Suami, Mengapa Ada Orang yang Tega Menghabisi Keluarganya?

Kompas.com - 04/09/2019, 09:51 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus Aulia Kesuma, perempuan yang tega menghabisi nyawa suami dan anak tirinya ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (3/9/2019), tersangka pembunuhan Aulia Kesuma (AK) mengaku lega usai menghabisi nyawa suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Aulia diketahui terjerat utang dan harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta setiap bulannya.

Ia membunuh sang suami karena menolak permintaanya untuk menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan guna melunasi utang-utangnya.

Penolakan tersebut membuat Aulia sakit hati dan mulai merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya pada Juli 2019. Ini bukan pertama kalinya kasus pembunuhan antar keluarga terjadi.

Rabu (3/9/2019), Kompas.com juga memberitakan Seorang istri berinisial SIL (46) membunuh suaminya, TN dengan sebuah kapak di Nagari Sopan Jaya, Kecamatan Padang Laweh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Sebelumnya, Kompas.com telah memberitakan seorang wanita berinisial S (45), warga Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo yang juga tega membunuh suaminya, Toyaman (55), Senin (2/9/2019) dini hari.

Tiga pemberitaan tersebut tentu membuat kita bertanya-tanya mengapa ada orang yang tega membunuh anggota keluarganya sendiri.

Penyakit Mental

Dalam istilah kriminologi, kasus pembunuhan tersebut dikenal dengan istilah familicidae.

Familicide adalah peristiwa pembunuhan di mana seorang pelaku membunuh anggota keluarga.

Kriminolog juga telah membagi kasus familicide ini ke dalam beberapa istilah berikut:

  • Matricide : pembunuhan seorang ibu
  • Patricide: pembunuhan seorang ayah
  • Siblicide: pembunuhan saudara kandung
  • Fratricide: pembunuhan saudara laki-laki
  • Sororisida: pembunuhan saudara perempuan
  • Filisida: pembunuhan anak
  • Uxoricide: pembunuhan seorang istri
  • Parricide: pembunuhan orang tua

Baca juga: Ramai Kasus Pembunuh Bayaran di Sukabumi, Berikut 5 Kasus Serupa di Indonesia

Riset yang diterbitkan dalam Howard Journal of Criminal Justice 2013 juga membuktikan, 68 persen pria yang melakukan familicide juga berakhir dengan bunuh diri.

Biasanya, mereka yang melakukan familicide berusia antara 30 hingga 39 tahun saat pembunuhan.

Sebesar 32 persen kasus familicide dilakukan dengan menusuk korban, dan 15 persen dilakukan dengan meracuni korban.

Para ahli mengatakan para pelaku familicide, baik pria maupun wanita, biasanya memiliki sejarah panjang penyakit mental, cenderung depresi atau psikotik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, Gara-gara Kritik Pimpinan?

Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, Gara-gara Kritik Pimpinan?

Tren
Cara Mencetak KK secara Online, Tak Perlu ke Kantor Dukcapil

Cara Mencetak KK secara Online, Tak Perlu ke Kantor Dukcapil

Tren
Alasan Anjing Peliharaan Melakukan Gerakan Memutar Sebelum Berbaring

Alasan Anjing Peliharaan Melakukan Gerakan Memutar Sebelum Berbaring

Tren
Jangan Salah Beli, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Jangan Salah Beli, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Tren
Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Tren
Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Tren
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Tren
7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

Tren
4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

Tren
Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Tren
Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Tren
Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Tren
Pilihan Ikan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Bantu Cegah Serangan Jantung

Pilihan Ikan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Bantu Cegah Serangan Jantung

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com