Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 2 Orang Mahasiswa Standford Mendirikan Google

Kompas.com - 04/09/2019, 05:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Kemudian pada tahun 1999, perusahaan menerima suntikan dana sebesar 25 juta dollar AS. Perusahaan pun berkembang. Hingga akhirnya pada tahun 2000, aktivitas Google mulai meningkat dan menjadi klien bagi situs pencari bagi Yahoo.

Pertumbuhan Google ini bukannya tanpa masalah. Seiring dengan majunya bisnis mereka, Google pun mengalami konflik internal.

Sejak awal, para investor merasa bahwa Page dan Brin membutuhkan manajer yang berpengalaman. Kemudian pada tahun 2001, mereka setuju untuk memperjakan Eric Schmidt sebagai CEO perusahaan.

Selama Schmidt menjabat sebagai CEO, Brin mengisi kedudukan sebagai pimpinan teknologi sementara Page menjadi pimpinan produk.

Pada tahun 2004, saat Yahoo menolak untuk mengakuisisi Google, situs pencari ini semakin berkembang. Tercatat setiap hari terdapat 200 juta kali aktivitas yang dilakukan oleh Google.

Pertumbuhan situs ini terus berlanjut. Pada tahun yang sama, Google melakukan penawaran umum perdana atau initial publik offering (IPO) dan mengumpulkan 1,66 miliar dollar AS.

Hal ini membuat kedua founder Google, Page dan Brin, menjadi miliarder dalam waktu singkat.

Lalu pada tahun 2011, Google menangani sekitar 3 miliar pencarian setiap harinya. Bahkan nama perusahaan sering dikaitkan dengan aktivitas pencarian di internet dan menjadi kata kerja di berbagai bahasa.

Untuk mengakomodasi kumpulan data yang terhimpun dari seluruh dunia. Google mulai membangun 11 pusat data di berbagai tempat di seluruh dunia. Masing-masing pusat data berisi beberapa ratus ribu server.

Saat ini, Google telah bertumbuh dengan lebih dari 60.000 karyawan di 50 negara. Tak hanya mesin pencari, perusahaan ini menciptakan beragam produk yang dinikmati oleh miliaran orang di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com