Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Kerusuhan Jayapura, dari Listrik Padam hingga Mengungsi di Markas TNI AL

Kompas.com - 30/08/2019, 14:28 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. 

Selain demo di Kota Jayapura, Papua yang berakhir ricuh pada Kamis (29/8/2019) kemarin, aparat kepolisian dan TNI mengevakuasi ribuan peserta aksi unjuk rasa yang sempat menginap Kantor Gubernur Papua, Jumat (30/8/2019). Hal itu untuk mencegah bentrokan antarmassa di sana.

Berikut sejumlah fakta yang terjadi sewaktu demo massa di Papua, Kamis (29/8/2019).

1. Mobil Dandim Dilempari Batu

Melansir pemberitaan Kompas.com, Kamis (29/8/2019), demo di Jayapura diikuti oleh ribuan warga Papua dan juga perwakilan dari mahasiswa.

Para pendemo berkumpul di beberapa titik di Jayapura, Papua. Antara lain di Kabupaten Jayapura, Waena, Perumnas 3, dan wilayah Kota Jayapura.

Para pendemo yang berkumpul di Waena, Kota Jayapura juga sempat berbuat anarkis dengan melempari batu ke arah aparat yang berjaga.

Akibatnya, mobil Dinas Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Johanis Parinussa rusak akibat duhujani batu oleh massa.

"Iya betul, mobil dirusak, sekarang sudah dibawa ke bengkel," ujar Johanis Parinussa.

Kasubbag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Rumra membenarkan bahwa massa sempat berbuat anarkis di wilayah Expo Waena.

"Tadi mereka sempat lempar truk polisi tapi mereka sudah minta maaf dan situasi kembali normal lagi. Kordinator massa masih komunikatif dengan aparat," kata dia.

Jahja juga membenarkan bahwa akan ada massa lain dari arah Sentani, Kabupaten Jayapura yang akan bergabung dengan massa yang berada di Waena.

2. Pusat Perbelanjaan dan Perkantoran Tutup

Demo yang berakhir rusuh di Jayapura juga memberikan imbas kepada sejumlah pusat perbelanjaan dan perkantoran.

Karena kerusuhan tersebut, pusat perbelanjaan dan perkantoran yang ada di Distrik Abepura, Kota Jayapura, terpaksa tutup. Hal itu sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kamis (29/8/2019).

Pantauan di lapangan, Saga dan Mega Abepura tutup, Kantor Distrik Abepura dan BPS Kota Jayapura serta Kanwil Kantor Pos Maluku dan Papua juga tutup. Begitu juga dengan sejumlah kafe dan hotel.

Baca juga: Rusuh Papua, Jokowi Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku Anarkisme dan Rasialis

Salah satu pengunjung Grand Abe Hotel, Yulika, mengaku tidak dapat keluar dari hotel untuk kembali ke rumahnya lantaran aksi massa yang memanas. "Kaca Grand Abe Hotel dilempar massa," ungkapnya lewat sambungan telepon seluler.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com