Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Prestasi Cucu Gus Dur, Ini 8 Inovasi Peneliti Muda Indonesia di Kancah Internasional

Kompas.com - 27/08/2019, 11:59 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Shabrina Arinka, cucu presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tengah menjadi perbincangan publik karena prestasinya mendapatkan penghargaan dalam kompetisi internasional.

Putri Alissa Qotrunnada Munawaroh atau Alissa Wahid itu berhasil menyabet medali perak di ajang International Conference of Young Social Scientists (ICYSS) 2019 yang berlangsung di Belgrade, Serbia.

Arinka dan seorang rekannya, Maria Angelita, meraih perak bidang sosiologi melalui penelitian Fake News and Election Through The Lens of Millennials and Gen Z.

Baca juga: Indonesia Berprestasi di Ajang Peneliti Muda Dunia, Cucu Gus Dur Raih Perak

Selain Arinka, sejumlah anak muda Indonesia tercatat pernah menyabet penghargaan internasional dari berbagai bidang.

Siapa saja dan apa yang diteliti?

1. Tanaman Bajakah

Publik dihebohkan dengan pemberitaan mengenai tanaman khas Kalimantan, Bajakah, yang diklaim dapat sembuhkan kanker.

Penelitian yang meraih medali emas di Seoul, Korea Selatan ini dilakukan oleh tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Mereka adalah Anggi Aysa, dan Yazid, juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Kapal Katamaran

Sebanyak 14 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang tergabung dalam Hydros FTUI menjadi satu-satunya wakil Asia di ajang The Solar & Energy Boat Challenge 2019.

Tim UI ini berhasil meraih juara empat di Monako, Perancis.

Hydros FTUI mendesain sebuah kapal Katamaran (kapal dua lambung), dengan kokpit kapal serta sistem baling-baling kapal kuat dan tahan lama menggunakan baterai 5kWh.

Baterai ini menjadi sumber energi yang ramah lingkungan.

Selain itu, kapal dilengkapi solar panel seluas 2,5 meter persegi.

Kapal dengan mesin listrik 10kW ini mempunyai keunggulan cockpit carbon fiber yang sangat lebih ringan dibanding baja atau kayu berkekuatan setara dengan baja.

Keringanan cockpit ini akan menambah akselerasi dan kecepatan maksimal kapal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com