Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayaran Atta Halilintar Bikin Tergiur Jadi YouTuber, Boleh Saja Tapi...

Kompas.com - 22/08/2019, 20:34 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Menyikapi anak yang memilih serius jadi YouTuber dibanding sekolah

Saat ditanya pendapatnya terkait apabila ada seorang anak yang lebih menseriusi menjadi YouTouber dibandingkan sekolahnya, ia berpendapat pendidikan saat ini seharusnya tak lagi berbicara tentang sekolah maupun universitas.

"Pendidikan bukan cuma di kelas. Pendidikan sejati itu ia mengerti dirinya, mengerti lingkungan, dan dia paham teknik-teknik untuk bermanfaat atau mengambil peran," ungkapnya.

Baca juga: 7 Fakta Atta Halilintar yang Masuk Daftar YouTuber Terkaya di Dunia

Ia menyebut apabila ada seorang anak yang sampai abai dengan sekolahnya karena menjadi YouTuber maka yang harus dipastikan adalah mengecek dahulu, apakah sikap tersebut sekadar pelarian atau karena si anak lebih cepat menemukan jati dirinya sehingga mereka merasa sekolah tak lagi relevan.

Ia menyebut sudah tak layak apabila seseorang mendewakan universitas karena menurutnya 84 persen mahasiswa merasa salah jurusan.

"Sekolah itu cuma alat, jangan kedepankan alatnya tapi tujuannya yakni menjadi orang yg bermanfaat," ujarnya.

Ia menghimbau kepada para anak muda apabila mengalami kegalauan atau kebingungan dalam menentukan tujuan maka hal tersebut adalah normal.

"Galau itu sinyal jiwa untuk seseorang melakukan sesuatu," ujarnya.

Sehingga ketika seorang menetapkan dirinya untuk menjadi seorang YouTuber ada baiknya ia menanyai kembali dirinya sendiri

"Kenali diri sendiri, banyakin observasi jangan cuma sekedar ikut-ikutan orang," tegas Rene.

Lebih lanjut ia menuturkan kepada anak muda untuk memahami bahwa menetapkan tujuan itu butuh proses.

"Bersabarlah dan beriktiar dan banyak syukur jangan kompalin. Misal belum dapat pekerjaan, syukuri dulu. Jangan langsung, jadi YouTuber aja deh," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rencana Perjalanan Jemaah Haji 2024 asal Indonesia, Keberangkatan Mulai 12 Mei

Rencana Perjalanan Jemaah Haji 2024 asal Indonesia, Keberangkatan Mulai 12 Mei

Tren
Psikolog: 3 Ucapan Ini Sering Diucapkan Orang dengan Mental Tangguh

Psikolog: 3 Ucapan Ini Sering Diucapkan Orang dengan Mental Tangguh

Tren
Respons Kubu Anies, Prabowo, dan Ganjar Usai MK Tolak Gugatan Pilpres 2024

Respons Kubu Anies, Prabowo, dan Ganjar Usai MK Tolak Gugatan Pilpres 2024

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 23-24 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 23-24 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 22-23 April | Gempa M 4,9 Guncang Cilacap

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 22-23 April | Gempa M 4,9 Guncang Cilacap

Tren
Kenali Apa Itu Dissenting Opinion dalam Putusan MK, Kelebihan, dan Kekurangannya

Kenali Apa Itu Dissenting Opinion dalam Putusan MK, Kelebihan, dan Kekurangannya

Tren
Irak Luncurkan Roket ke Pangkalan Militer AS di Suriah, Tapi Diklaim Gagal

Irak Luncurkan Roket ke Pangkalan Militer AS di Suriah, Tapi Diklaim Gagal

Tren
Penuhi 2 Target, Erick Thohir Beri Sinyal Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Penuhi 2 Target, Erick Thohir Beri Sinyal Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Tren
Siapa Sosok Wanita di Balik Patung Liberty yang Jadi Simbol Kebebasan Amerika Serikat?

Siapa Sosok Wanita di Balik Patung Liberty yang Jadi Simbol Kebebasan Amerika Serikat?

Tren
3 Hakim MK 'Dissenting Opinion' dalam Putusan Sengketa Pilpres 2024

3 Hakim MK "Dissenting Opinion" dalam Putusan Sengketa Pilpres 2024

Tren
Gempa Terkini M 5,1 Guncang Pacitan Terasa hingga Malang

Gempa Terkini M 5,1 Guncang Pacitan Terasa hingga Malang

Tren
5 Hasil Putusan MK soal Dugaan Jokowi Cawe-cawe di Pilpres 2024

5 Hasil Putusan MK soal Dugaan Jokowi Cawe-cawe di Pilpres 2024

Tren
Penjelasan KAI soal Nomor Kursi Kereta Tambahan Yogyakarta-Gambir New Generation yang Acak-acakan

Penjelasan KAI soal Nomor Kursi Kereta Tambahan Yogyakarta-Gambir New Generation yang Acak-acakan

Tren
Gempa M 5,1 Guncang Pacitan, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,1 Guncang Pacitan, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Ramai soal Perempuan Paksa Minta Uang di Kompleks Perumahan Sukabumi, Begini Cerita Warga

Ramai soal Perempuan Paksa Minta Uang di Kompleks Perumahan Sukabumi, Begini Cerita Warga

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com