Saat ditanya pendapatnya terkait apabila ada seorang anak yang lebih menseriusi menjadi YouTouber dibandingkan sekolahnya, ia berpendapat pendidikan saat ini seharusnya tak lagi berbicara tentang sekolah maupun universitas.
"Pendidikan bukan cuma di kelas. Pendidikan sejati itu ia mengerti dirinya, mengerti lingkungan, dan dia paham teknik-teknik untuk bermanfaat atau mengambil peran," ungkapnya.
Baca juga: 7 Fakta Atta Halilintar yang Masuk Daftar YouTuber Terkaya di Dunia
Ia menyebut apabila ada seorang anak yang sampai abai dengan sekolahnya karena menjadi YouTuber maka yang harus dipastikan adalah mengecek dahulu, apakah sikap tersebut sekadar pelarian atau karena si anak lebih cepat menemukan jati dirinya sehingga mereka merasa sekolah tak lagi relevan.
Ia menyebut sudah tak layak apabila seseorang mendewakan universitas karena menurutnya 84 persen mahasiswa merasa salah jurusan.
"Sekolah itu cuma alat, jangan kedepankan alatnya tapi tujuannya yakni menjadi orang yg bermanfaat," ujarnya.
Ia menghimbau kepada para anak muda apabila mengalami kegalauan atau kebingungan dalam menentukan tujuan maka hal tersebut adalah normal.
"Galau itu sinyal jiwa untuk seseorang melakukan sesuatu," ujarnya.
Sehingga ketika seorang menetapkan dirinya untuk menjadi seorang YouTuber ada baiknya ia menanyai kembali dirinya sendiri
"Kenali diri sendiri, banyakin observasi jangan cuma sekedar ikut-ikutan orang," tegas Rene.
Lebih lanjut ia menuturkan kepada anak muda untuk memahami bahwa menetapkan tujuan itu butuh proses.
"Bersabarlah dan beriktiar dan banyak syukur jangan kompalin. Misal belum dapat pekerjaan, syukuri dulu. Jangan langsung, jadi YouTuber aja deh," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.