Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Remaja Tasikmalaya Tewas akibat Oplosan, Ini Bahaya Konsumsi Miras

Kompas.com - 22/08/2019, 19:24 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua orang warga di Kampung Ciawi Desa, Kecamatan Bojongglambir, Kabupaten Tasikmalaya, tewas setelah pesta minuman keras (miras) oplosan bersama enam temannya seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com (22/8/2019).

Para korban mulai mengalami keracunan miras oplosan tak lama setelah pesta miras pada Rabu (21/8/2019) sore kemarin.

Seperti diketahui, miras yang dikonsumsi tersebut telah dicampur dengan obat batuk cair salah satu merk terkenal dan alkohol pembersih luka 70 persen.

Tak hanya miras oplosan, menenggak minuman keras biasa pun bisa menyebabkan serangkaian masalah pada tubuh.

Dalam pemberitaan Kompas.com (16/1/2012), misalnya, setiap orang yang biasa minum minuman beralkohol pernah mengalami pusing-pusing atau rasa tersiksa lain sehabis meminum minuman keras dalam jumlah yang berlebihan.

Baca juga: Dua Remaja Tewas Seusai Pesta Miras di Tasikmalaya

Namun, menenggak minuman keras berapapun banyaknya, akan berdampak sangat luas bagi kesehatan.

Dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, dampak buruk dari kebiasaan meminum alkohol akan berdampak pada beberapa organ di dalam tubuh, antara lain otak, mulut, saluran cerna hingga smpai ke usus besar.

Pengkonsumsian alkohol dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya keracunan alkohol atau intoksikasi alkohol yang bisa membahayakan nyawa.

"Intoksikasi terjadi bila jumlah alkohol yang dikonsumsi di atas ambang batas toleransi orang tersebut sehingga memicu gangguan fisik dan mental," papar Ari.

Orang-orang yang mengkonsumsi minuman keras dalam jangka waktu yang panjang mempunyai risiko terkena peradangan kronis pada saluran pencernaannya, khususnya lambung.

"Pasien yang sering meminum alkohol akan mudah ditemui kelainan pada lambungnya," lanjut Ari.

Ahli dalam bidang pencernaan ini juga menjelaskan, peradangan kronis yang terjadi pada saluran pencernaan akan membentuk erosi sampai tukak usus dan menyebabkan perubahan struktur dalam usus hingga akhirnya berubah menjadi sel-sel ganas atau kanker.

Peradangan kronis juga sering kali berlanjut menjadi penciutan hati atau sirosis.

"Komplikasi lanjutannya bisa bermacam-macam, seperti pembengkakan pada perut, perdarahan pada saluran cerna, sampai kanker usus besar," tambahnya.

Penyakit kerapuhan tulang atau osteoporosis, impotensi, hingga gangguan kesuburan dan kanker payudara merupakan dampak lain dari kecanduan minuman keras.

Baca juga: Bikin Puluhan Orang Meninggal, Ada Apa dengan Miras Oplosan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com