Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Andreas, Anak Petani yang Berhasil Raih 5 Beasiswa Master di Taiwan

Kompas.com - 22/08/2019, 12:42 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"November lalu (2018) ada wawancara beasiswa dari NCU, tapi nggak tembus. Awalnya mau udah nyerah dan mau cari kerja aja. Apalagi saat itu bebarengan dengan seleksi CPNS juga," tutur Andreas.

Alih-alih mundur, kegagalan tersebut justru dijadikan pelecut semangat Andreas untuk meraih impiannya.

"Saya enggak mau mimpiku kalah cuma karena gagal sekali saja. Karena di luar sana masih banyak orang yang gagal puluhan kali. Saya memilih tetap menjaga mimpi untuk studi lanjut ke luar negeri," ucap dia.

Baca juga: Yenny Wahid dan Mahasiswa Papua Kirimkan Salam Damai dari Makam Gus Dur

Andreas menuturkan, bahasa asing sempat menjadi pengganjal terbesarnya dalam proses meraih beasiswa.

Tahun berganti, Andreas terus belajar dan mempersiapkan segala keperluan guna mendaftar beasiswa lagi.

"Aku persiapan TOEFL kurang lebih 6 bulan dan tes sampai 6 kali, baik yang prediction atau ITP. Baru dapat nilai yang sesuai," papar dia.

Persiapan berkas yang dibutuhkannya antara lain perencanaan studi, proposal penelitian, autobiografi, curiculum vitae, motivation letter, dan surat rekomendasi profesor.

Universitas Terbaik

5 universitas di Taiwan yang menerima Andreas yaitu National Chiao Tung University (NCTU), National Sun Yat Sen University (NSYSU), National Chung Hsing University (NCHU), National Dong Hwa University (NDHU), dan National Chiayi University.

Andreas pun memilih menempuh gelar Masternya di NCTU, yang merupakan universitas terbaik kedua di Taiwan setelah NTU versi Webometric dan 4ICU.

"Milih NCTU karena secara peringkat paling bagus (di antara empat universitas lainnya) dan setelah melihat riset dari profesor di sana, saya terkesan untuk mempelajari lebih lanjut," kata dia.

Keluarga menjadi motivasi terbesar Andreas untuk meraih mimpi-mimpinya.

"Sesuai janji Allah salah satu hal yang dapat mengangkat derajat manusia adalah dengan ilmu, semoga dengan menempuh pendidikan setinggi-tingginya dapat mengangkat derajat keluarga. Isitilahnya kalau dalam jawa itu mikul dhuwur mendem jero," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com