Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Tunjukkan Susu dan Teh Lebih Menghidrasi Daripada Air Putih

Kompas.com - 22/08/2019, 08:56 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Time


KOMPAS.com - Sebuah studi pada 2015 di American Journal of Clinical Nutrition, menunjukkan hasil yang mengejutkan terkait jenis minuman terbaik untuk menghidrasi tubuh.

Dalam studi itu, para peneliti membandingkan efek hidrasi jangka pendek dengan mengonsumsi beberapa minuman yang berbeda.

Minuman tersebut antara lain air putih, susu, teh dan bir, hingga minuman "solusi rehidrasi yang diformulasikan khusus".

"Berdasarkan analisis urine yang dikumpulkan dari para peserta, para peneliti menyimpulkan bahwa beberapa minuman - termasuk susu, teh, dan jus jeruk, tetapi bukan minuman olahraga - lebih menghidrasi daripada air putih," tulis para peneliti dalam makalah mereka seperti dilansir dari Time, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Cuaca Panas? Ini 5 Cara Atasi Dehidrasi yang Harus Anda Perhatikan

Ya, hasil tersebut menunjukkan bahwa teh, susu, dan jus jeruk memiliki efek lebvih menghidrasi tubuh dibanding air putih.

Untuk diketahui, ketika seseorang mengalami dehidrasi, tubuh akan mengalami kelelahan dan daya tahan tubuh melemah. Bahkan, dehidrasi ringan dapat mengganggu kondisi dan suasana hati seseorang atau kemampuan untuk berkonsentrasi.

Meski begitu, para peneliti juga tidak menyarankan orang untuk berganti mengonsumsi dari air putih ke susu, teh, atau jus jeruk.

Mereka menegaskan, air putih masih sangat penting perannya untuk kesehatan, begitu juga dengan meminum minuman susu, teh dan jus jeruk.

Menenggak air putih dengan asam amino, lemak dan mineral dapat membantu tubuh untuk mengambil dan mempertahankan lebih banyak H2O.

Penulis studi tersebutmenyatakan bahwa ada beberapa "elemen minuman" yang mempengaruhi berapa banyak H2O yang dipertahankan oleh tubuh.

Elemen ini termasuk kandungan nutrisi minuman, serta keberadaan "agen diuretik" yang meningkatkan jumlah urine yang dihasilkan seseorang.

David Niemen, profesor kesehatan masyarakat di Appalachian State University dan direktur Human Performance Lab di North Carolina Research Campus mengungkapkan, orang-orang yang minum berbotol-botol air di antara waktu makan tanpa makanan mungkin mengeluarkan sebagian besar air itu.

Muncul gagasan populer bahwa mengonsumsi air secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak, akan membersihkan racun tubuh atau bahan yang tidak diinginkan, hal tersebut sepenuhnya tidak benar.

Urine sendiri tugasnya mengangkut produk sampingan kimia dan limbah keluar dari tubuh, namun minum banyak air saat perut kosong tidak meningkatkan proses pembersihan.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, konsumsi air yang berlebihan bahkan bisa berdampak berbahaya.

Perlu untuk diketahui lebih lanjut, dehidrasi sendiri adalah keadaan yang dapat menyebabkan kelelahan dan daya tahan tubuh melemah.

Baca juga: Jangan Salah, Minum Banyak Air Sepanjang Hari Bukan Solusi Dehidrasi

Bahkan dehidrasi ringan dapat mengganggu suasana hati seseorang atau kemampuan untuk berkonsentrasi.

National Academy of Medicine merekomendasikan agar wanita dan pria dewasa agar minum setidaknya 2,6 hingga 3,6 liter air setiap hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com