Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Faktor Risiko Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita di dunia.

Hipertensi diukur ketika tekanan di pembuluh darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg.

WHO menyebut penyakit ini merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.

Terdapat faktor risiko seseorang menderita hipertensi yang perlu diwaspadai agar dapat mencegahnya atau tidak berkembang semakin parah.

Faktor risiko merupakan berbagai hal yang menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena suatu penyakit.

Lantas, apa saja faktor risiko hipertensi?

9 faktor risiko hipertensi

Dikutip dari berbagai sumber, berikut 9 faktor risiko hipertensi yang perlu diwaspadai:

  • Obesitas.
  • Kurang beraktifitas fisik.
  • Kondisi kronis tertentu.
  • Konsumsi terlalu banyak alkohol.
  • Stres.
  • Konsumsi obat flu dan batuk tertentu.
  • Terlalu banyak sodium.
  • Kekurangan potasium.
  • Merokok.

Berikut penjelasan dari masing-masing faktor risiko tersebut:

1. Obesitas

Dilansir dari UCSF Health, semakin berat tubuh seseorang, maka semakin banyak aliran darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen ke seluruh tubuh.

Ketika volume darah yang beredar meningkat, maka tekanan di pembuluh darah juga akan semakin meningkat.

Selain menyebabkan hipertensi, obesitas juga dapat menyebabkan penyakit lainnya seperti asma, penyakit kandung empedu, ginjal, dan lain-lain.

2. Kurang beraktifitas fisik

Seseorang yang kurang beraktifitas secara fisik memiliki kapasitas jantung yang rendah, sehingga jantung perlu memompa lebih berat untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Hal itu yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah.

3. Kondisi kronis tertentu

Kondisi kesehatan kronis dapat memicu terjadinya tekanan darah karena keseimbangan tubuh menjadi tidak stabil.

Kondisi kronis tersebut seperti diabetes, sleep apnea, atau penyakit ginjal.

4. Konsumsi terlalu banyak alkohol

Mengonsumsi terlalu banyak alkohol akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan aliran darah dan detak jantung secara bersamaan.

Pembuluh darah yang menyempit dan aliran darah yang meningkatkan akan mengakibatkan tekanan yang tinggi pada pembuluh darah tersebut.

5. Stres

Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan sementara secara drastis walaupun sementara, ketika seseorang merasa tertekan.

Tetapi jika stres tersebut dialami secara terus menerus, tekanan di pembuluh darah akan terus menerus meningkat pula.

6. Konsumsi obat flu dan batuk tertentu

Beberapa obat flu dan batuk dapat menyebabkan penyempitan di pembuluh darah arteri sehingga memicu terjadi peningkatan tekanan darah.

Hal itu lantaran obat flu dan batuk mengandung dekongestan seperti pseudoephedrine dan phenylephrine.

7. Terlalu banyak sodium

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, sodium yang biasanya berasal dari garam dapat menyebabkan terganggu keseimbangan cairan dalam tubuh.

Cairan yang masuk ke dalam sel akan menyempitkan pembuluh darah sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat yang akan berakibat meningkatnya tekanan darah.

8. Kekurangan potasium

Kekurangan potasium di dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Potasium merupakan mineral penting yang berguna untuk menjaga normalitas tekanan pembuluh darah dan juga mengatasi kelebihan natrium atau sodium.

Potasium sendiri mudah untuk didapat di buah dan sayuran. Diketahui pisang terkenal mengandung potasium yang sangat tinggi.

9. Merokok

Kandungan nikotin dalam rokok akan merangsang saraf simpatik yang memicu kerja jantung lebih cepat sehingga menyebabkan darah mengalir lebih cepat pula.

Saraf simpatis sendiri adalah saraf yang bekerja secara otonom di luar kesadaran manusia dan berpangkal pada sumsum tulang belakang.

Kandungan karbon monoksida yang akan menggantikan oksigen dalam darah akan memaksa jantung memenuhi kebutuhan oksigen di dalam tubuh.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/31/073000465/9-faktor-risiko-hipertensi-yang-perlu-diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke