Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arkeolog Ungkap Papirus Berisi Mantra Pelet Cinta Mesir, Begini Isinya

Disebutkan dalam mantra tersebut diyakini untuk memanggil para dewa agar 'membakar hati' seorang wanita sampai dia mencintai perapal mantra.

Maltomini juga menerjemahkan mantra yang ditargetkan untuk laki-laki.

"Mantra yang ditargetkan pada laki-laki, menggunakan serangkaian kata magis untuk 'menundukkan' dia, memaksanya melakukan apa pun yang diinginkan oleh perapal mantra," kata Falconi dikutip dari Livescience.

Mantra pelet cinta atau pemikat dinilai bukan hal baru dalam dunia percintaan di Mesir kuno.

Mantra berusia 1.700 tahun

Termasuk teks mantra pada dua papirus dari Mesir ini yang diperkirakan berumur sekitar 1.700 tahun silam.

Selain memuat mantra, bagian belakang papirus juga memuat ramuan yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk sakit kepala dan kusta.

Mantra-mantra itu merupakan hasil upaya arkeolog menerjemahkan dua teks Mesir Kuno yang ditulis pada daun papirus.

Kurang lebih berikut isi pelet cinta Mesir kuno tersebut:

"Aku memohon padamu, bumi dan air, demi iblis yang tinggal di dalam dirimu dan (aku memohon) keberuntungan pemandian ini sehingga, saat kau berkobar dan membakar dan membakarnya, maka bakarlah dia (wanita yang ditargetkan) yang (ibu dari wanita yang ditargetkan) bosan, sampai dia datang kepadaku…”

Mantra untuk cinta dan kekuasaan

Teks tersebut berisi mantra kuno untuk memanggil dewa-dewa dan roh jahat, dipakai sebagai jampi-jampi untuk mendapatkan cinta dan kekuasaan.

Perapal mantra harus membakar serangkaian persembahan dan menulis mantra di dinding pemandian.

Maltomini menyebutkan, mantra tersebut memang tidak secara spesifik menargetkan seseorang.

Namun sebaliknya, manta ditulis sedemikian rupa sehingga siapa pun yang akan menggunakannya tinggal menyematkan nama orang yang akan menjadi target.

Franco Maltomini, peneliti yang mengungkap arti mantra Mesir itu, menjelaskan kepada Live Science bahwa mantra cinta merupakan permohonan pada dewa-dewa gnostik, dewa dari agama kuno.


Ditemukan di antara ratusan ribu papirus

Sementara arkeolog Bernard Grenfell dan Arthur Hunt sebelumnya menemukan mantra di Oxyrhynchus, Mesir, lebih dari 100 tahun yang lalu, di antara ratusan ribu papirus.

Selama abad yang lalu, para ilmuwan secara bertahap mempelajari dan menerjemahkan papirus.

Banyak dari mereka sekarang dimiliki oleh Egypt Exploration Society dan disimpan dan dipelajari di Universitas Oxford di Inggris.

Maltomini adalah bagian dari kelompok editor dan kontributor yang lebih besar dari berbagai institusi yang menganalisis dan menerjemahkan kumpulan terbaru dari teks-teks magis ini.

Dia akan menerbitkan temuan itu dalam volume mendatang "The Oxyrhynchus Papyri," sebuah seri buku yang dikhususkan untuk menerbitkannya. papirus dari Oxyrhynchus.

Papirus lain menyimpan mantra yang bertujuan untuk memaksa seorang pria melakukan apapun yang diinginkan oleh orang yang merapal mantra tersebut.

Teks dari mantra yang diuraikan lainnya memanggil orang yang melemparkannya untuk mengukir serangkaian kata-kata ajaib pada plakat tembaga kecil, termasuk frasa yang diterjemahkan sebagai "Tundukkan padaku (nama) pria, yang dilahirkan dari (nama ibu pria itu)..."

Mantra dijual di pasar

Disebutkan arkeolog, di masa Mesir kuno, seseorang bisa membeli mantra sihir di pasar.

Ada mantra keberuntungan, mantra cinta, mantra kecantikan, mantra untuk membantu memiliki keturunan, sampai mantra untuk mendapatkan simpati dalam pergaulan.

Mantra yang dijual di pasar ditulis di atas kertas papirus.

Beberapa kosong sehingga penjual mantra dapat menambahkan nama si perapal mantra atau nama tujuan mantra.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/19/124500865/arkeolog-ungkap-papirus-berisi-mantra-pelet-cinta-mesir-begini-isinya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi Penculikan dan Pemerasan Penumpang GrabCar, Unair Buka Suara soal Plagiat Tugas

[POPULER TREN] Kronologi Penculikan dan Pemerasan Penumpang GrabCar, Unair Buka Suara soal Plagiat Tugas

Tren
Pintu Kayu di Film Titanic Dilelang dan Laku Rp 11 Miliar, Apa Spesialnya?

Pintu Kayu di Film Titanic Dilelang dan Laku Rp 11 Miliar, Apa Spesialnya?

Tren
Capai Rp 271 Triliun, Berikut Rincian Penghitungan Kasus Korupsi Timah di Bangka Belitung

Capai Rp 271 Triliun, Berikut Rincian Penghitungan Kasus Korupsi Timah di Bangka Belitung

Tren
Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Tren
10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

Tren
The Simpsons Disebut Sudah Memprediksi Runtuhnya Jembatan Baltimore, Bagaimana Faktanya?

The Simpsons Disebut Sudah Memprediksi Runtuhnya Jembatan Baltimore, Bagaimana Faktanya?

Tren
Hindari Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya

Hindari Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya

Tren
7 Daftar Pelanggaran Etik yang Terbukti Dilakukan Anwar Usman

7 Daftar Pelanggaran Etik yang Terbukti Dilakukan Anwar Usman

Tren
9 Cara untuk Menyampaikan Rasa Cinta Kepada Kucing Peliharaan

9 Cara untuk Menyampaikan Rasa Cinta Kepada Kucing Peliharaan

Tren
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Tren
Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Tren
RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

Tren
Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Tren
7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke