Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Gejala Demam Berdarah, Nyeri Sendi, Lelah, hingga Sakit di Belakang Mata

KOMPAS.com - Demam berdarah atau DBD adalah infeksi virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Ae albopictus.

Dikutip dari WHO, penyakit demam berdarah yang parah menjadi penyebab utama kematian di beberapa negara Asia dan Amerika Latin.

Demam berdarah biasanya ditemukan di wilayang dengan iklim tropis dan sub-tropis, juga kebanyakan di daerah perkotaan hingga semi perkotaan.

Menurut data, kasus demam berdarah telah meningkat drastis dengan sekitar setengah dari populasi dunia saat ini mengalami risiko terkena DBD.

Diperkirakan 100 hingga 400 juta infeksi terjadi setiap tahunnya. Namun, lebih dari 80 persen kasus adalah demam berdarah ringan dan tanpa gejala.

Banyak orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi demam berdarah. Kemudian, ketika gejalanya muncul, sebagian orang masih mengiranya sebagai penyakit lain seperti flu atau demam biasa.

Untuk itu, Anda perlu mengetahui sejumlah gejala umum demam berdarah agar bisa mendapatkan penanganan lebih awal.

Dilansir dari Mayoclinic, demam berdarah biasanya menyebabkan demam tinggi 40 derajat Celsius diikuti dengan salah satu dari tanda dan gejala berikut:

  1. Sakit kepala
  2. Nyeri otot, tulang atau sendi
  3. Mual dan muntah
  4. Sakit di belakang mata
  5. Kelenjar bengkak dan ruam pada tubuh

Kebanyakan orang pulih dalam waktu seminggu atau lebih. Namun, dalam beberapa kasus bisa lebih buruk jika terkena demam berdarah parah atau sindrom syok dengue.

Demam berdarah parah terjadi ketika pembuluh darah rusak dan bocor. Dan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah menurun.

Hal tersebut dapat menyebabkan syok, pendarahan internal, kegagalan organ, dan bahkan kematian.

Demam berdarah yang parah menjadi tanda darurat dan bisa mengancam jiwa karena berkembang dengan cepat.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sekitar 1 dari 20 orang yang sakit demam berdarah bisa berpotensi menjadi severe dengue atau demam berdarah yang parah.

Jika Anda pernah menderita demam berdarah di masa lalu, ketika terkena kedua kalinya, kemungkinan besar Anda akan mengalami demam berdarah parah.

Terlebih untuk bayi dan wanita hamil, karena mereka paling berisiko lebih tinggi terkena demam berdarah parah.

Oleh karena itu, Anda harus mewaspadai tanda dan gejala demam berdarah parah yang biasanya dimulai dalam 24 hingga 48 jam setelah gejala demam hilang.

Segera pergi hubungi dokter atau menuju UGD terdekat jika Anda atau anggota keluarga mengalami salah satu dari gejala berikut.

  1. Sakit perut, nyeri tekan
  2. Muntah (setidaknya 3 kali dalam 24 jam)
  3. Pendarahan dari hidung atau gusi
  4. Muntah darah, atau darah di tinja
  5. Merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung

Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit.

Sebab demam berdarah parah adalah keadaan darurat medis dan membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/17/061500065/10-gejala-demam-berdarah-nyeri-sendi-lelah-hingga-sakit-di-belakang-mata

Terkini Lainnya

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke