Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akses ke IKN Dilengkapi Tol Bawah Laut, Jadi yang Pertama di Indonesia

KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut pengerjaan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN).

Salah satunya dengan membangun immerse tunnel atau tol di bawah laut yang menghubungkan IKN dengan Balikpapan, Kalimantan Timur.

Progres pembangunan tol bawah laut menuju IKN dibeberkan oleh Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga.

Dalam video TikTok yang diunggah di akun @kemenpupr, Rabu (1/2/2023), ia menjelaskan Kementerian PUPR sudah membangun Jembatan Balang.

Jembatan Balang akan tersambung dengan jalan tol menuju tol bawah laut ke IKN dan Balikpapan.

"Sudah berjalan pembangunan akses jalan tol seksi 5A," kata Danis.

"Akses jalan tol ini akan menyambung ke arah Jembatan Balang besar dan Jembatan Balang kecil. Panjangnya kurang lebih 6,3 kilometer," lanjutnya.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui seputar pembangunan tol bawah laut menuju IKN.

Diwacanakan sejak 2022

Pembangunan tol bawah laut menuju IKN sudah diungkapkan oleh Kementerian PUPR sejak Januari 2022 lalu.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, ada semacam terowongan yang ditenggelamkan di laut atau sungai.

Tol bawah laut tersebut dibangun melintasi Teluk Balikpapan menuju IKN yang sedang proses pembangunan.

"Sehingga kendaraan bisa melintas," kata Danang dikutip dari Kompas.com.

Danang menjelaskan, tol bawah laut menuju IKN menggunakan teknologi yang disebut sebagai submersible crossing.


Di sisi lain, pembangunan tol bawah laut menuju IKN disebut Kementerian PUPR sebagai usaha melindungi ekosistem sekitar dan lingkungan.

Hal tersebut dikatakan Staf Ahli Menteri PUPR bidang Teknologi, Industri & Lingkungan Endra S. Atmawidjaja.

"Jadi kami tentu tidak mau area lindung dirusak. Dan di sana juga masih ada daerah rawan. Makanya jalan dibangun lewat bawah," katanya.

Bisa persingkat waktu

Endra juga menyampaikan, keberadaan tol bawah laut menuju IKN merupakan cara untuk mempersingkat waktu.

Tak hanya itu, perjalanan menuju IKN menjadi semakin mudah dengan dibangunnya infrastruktur tersebut.

"Kan kita punya beberapa alternatif jalan menuju IKN," kata Endra.

"Tapi nanti jalur logistiknya bisa melalui jalur terdekat ke IKN yaitu melalui tol bawah laut itu," lanjutnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, panjang dari tol bawah laut menuju IKN mencapai 1,5 kilometer.

"Kami lihat di Korea (Selatan), di sana ada immersed tunnel, bukan terowongan di bawah laut, teknologinya beda," kata Basuki dilansir dari Kompas.com.

"Kalau terowongan kan membuat lubang, kalau ini seperti dibuat di darat terus dicemplungin atau ditenggelamkan, dan terdalam di dunia," tuturnya.

Kendati begitu, Basuki tidak membeberkan berapa kedalaman tol bawah laut yang akan dibangun menuju IKN.

Namun, ia menyampaikan bahwa pembangunan proyek itu dimulai pada tahun ini setelah melalui proses lelang atau tender.


Telan biaya Rp 3 triliun

Pembangunan tol bawah laut menuju IKN ternyata memakan anggaran yang tidak sedikit.

Diberitakan oleh Kontan sebelumnya, perlu biaya sebesar Rp 3 triliun untuk menghubungkan IKN dengan Balikpapan dan Samarinda.

Tol bawah laut di IKN juga digadang-gadang sebagai tol bawah laut pertama di Indonesia.

"Kami sedang mempelajari lebih detil dan melihat proyek serupa yang pernah dibangun di negara lain," kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur, Junaidi.

Ia menjelaskan bahwa tol bawah laut menuju IKN mempunyai kedalaman sekitar 40 meter.

Jalan dari proyek ini memiliki lebar 22 meter dan panjang sekitar 1 kilometer sehingga bisa memangkas waktu perjalanan dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) ke Bandara Sepinggan Balikpapan selama 30 menit.

(Sumber: Kompas.com/ Ardiansyah Fadli, Suhaiela Bahfein | Editor: Hilda B Alexander)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/02/183000065/akses-ke-ikn-dilengkapi-tol-bawah-laut-jadi-yang-pertama-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke