KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menampilkan dua lembar uang kertas pecahan Rp 50.000 dan salah satunya palsu, ramai di media sosial.
Dibuat oleh akun Twitter ini pada Kamis (26/1/2023), sekilas tak ada yang berbeda dari uang kertas tersebut.
Namun, apabila diteliti kembali, gambar bayangan pada uang kertas saat diterawang tampak berbeda satu sama lain.
Seharusnya, uang pecahan Rp 50.000 menampilkan wajah I Gusti Ngurah Rai saat diterawang. Namun wajah pahlawan nasional dari Bali ini tak nampak di uang palsu.
"aku dpt uang palsu, yg atas palsu yg bawah asli, knapa bisa tega bngt sama orang dagang, kalian hati hati ya," tulis pengunggah.
Menanggapi pengunggah, beberapa warganet mengatakan bahwa uang tersebut memang terlihat mirip.
Di sisi lain, tak sedikit warganet yang membagikan pengalaman mendapatkan uang rupiah kertas palsu.
"Kalau uang palsu emng aneh mukanha pas diterawang," komentar salah satu warganet.
"yang palsu ngeselin bngt mukanya, kaya gambaran anak TK," kata warganet lain.
"Nder, aku dari foto aja bisa liat dimana letak palsu nya. Kalau pegang duit banyak, langsung liat benang sama hologram nya aja ya, berubah warna apa ga. Kalau sekedar terawang bisa diakalin dan kertas uang palsu itu beda bngt. Aku mantan teller btw," tulis warganet.
"Jadi kepikirannn. Ini muka pahlawannya pada beda2 ga si??? Padahal nomor serinya beda semuaaa," ujar warganet lainnya.
Lantas, bagaimana tanggapan Bank Indonesia (BI) terkait hal ini?
Ciri uang Rp 50.000 asli
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan menjelaskan, uang palsu adalah benda dengan bahan, ukuran, warna, gambar, atau desain menyerupai Rupiah.
Menurut dia, pemalsuan uang Rupiah merupakan tindakan yang melanggar hukum, merugikan masyarakat, dan bisa menurunkan kepercayaan terhadap Rupiah.
"Oleh karena itu, mengenali keaslian Uang Rupiah adalah salah satu upaya pencegahan pengedaran Rupiah palsu," ujar Junanto kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2023).
Terkait uang kertas pecahan Rp 50.000, Rupiah asli memiliki gambar wajah Ir. H. Djuanda Kartawidjaja dan I Gusti Ngurah Rai (saat diterawang) di bagian depan.
Di sisi sebaliknya, terdapat gambar Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, dan Tari Legong dari Bali.
Selain itu, pecahan Rp 50.000 juga disertai dengan benang berwarna di sisi depan yang bisa berubah warna dari ungu menjadi biru.
Bukan hanya itu, uang Rupiah asli, lanjut Junanto, pada saat diraba akan terasa kasar pada bagian tertentu.
Misalnya, pada gambar pahlawan nasional, angka nominal pecahan uang, serta kode tunanetra atau blind code.
Apa yang harus dilakukan saat menerima uang palsu?
Junanto menuturkan, BI adalah satu-satunya lembaga yang berhak menentukan keaslian Rupiah.
"Dan masyarakat dapat meminta klarifikasi dari Bank Indonesia tentang Rupiah yang diragukan keasliannya," kata dia.
Adapun saat menerima uang palsu atau yang diragukan keasliannya, masyarakat dapat melakukan beberapa hal berikut:
Saat Bertransaksi
Setelah Bertransaksi
Selanjutnya, BI akan meneliti lebih lanjut uang yang diragukan keasliannya. Apabila dinyatakan tidak asli atau palsu, maka pemilik tidak akan memperoleh penggantian.
"Sementara bagi yang dinyatakan asli, dapat memperoleh penggantian sesuai ketentuan berlaku," ujar Junanto.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/27/133000665/ramai-soal-uang-rp-50.000-palsu-bergambar-aneh-saat-diterawang-bi-jelaskan