Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pernyataan Ketua PSSI, Kapolri hingga Jokowi soal Tragedi Kanjuruhan

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/10/2022) setidaknya jumlah korban meninggal sebanyak 125 jiwa berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

Sementara itu, jumlah korban yang mengalami luka-luka akibat peristiwa ini sebanyak 299 orang terdiri dari luka ringan sebanyak 260 jiwa, dan luka berat 39 jiwa.

Berikut ini sejumlah pernyataan terkait Tragedi Kanjuruhan:

1. Presiden Jokowi

Dalam pidatonya Minggu (2/10/2022) Jokowi menyesalkan terjadinya peristiwa kerusuhan yang terjadi pada pertandingan sepakbola Arema FC versus Persebaya Surabaya.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," kata Jokowi dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/10/2022).

Jokowi memerintahkan pimpinan kementerian/lembaga terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan prosedur pengamanan penyelenggaraannya.

Ketiga pimpinan lembaga tersebut, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Khusus kepada Kapolri, Ia meminta jajaran kepolisian mengusut tuntas dan menginvestigasi insiden tersebut. 

Sedangkan untuk PSSI, Jokowi meminta Liga 1 dihentikan sementara.

"Saya memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," tutur Presiden Jokowi.

2. Ketua umum PSSI

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mengatakan kompetisi Liga 1 2022-2023 dihentikan sementara.

Selain itu, Arema FC dihukum tidak akan lagi menjadi tuan rumah pada sisa kompetisi Liga 1 musim ini.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," kata Iriawan dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/10/2022).

Sementara Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan, alasan pertandingan Arema versus Persebaya tetap digelar malam hari menurutnya karena telah terjadi kesepahaman bersama anatara semua pihak. 

"Kita ketahui bahwa kepolisian mengajukan permohonan untuk dilaksanakan sore hari. PT LIB dan panpel melakukan diskusi dan terjadi kesepahaman bersama bahwa silakan laga dilaksanakan malam hari," kata Yunus dikutip dari Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Yunus menganggap pertandingan tersebut minim risiko sebab suporter tim tamu tidak datang ke stadion. Sehingga dinilai tidak akan terjadi kerusuhan. 

"Di mana letak kerusuhannya ketika tidak ada rivalitas suporter dan tidak ada suporter Persebaya yang datang ke Malang. Akhirnya juga dilakukan atas kesepahaman bersama," ucapnya.

3. Kapolri

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bela sungkawanya atas korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhhan, Malang.

Sigit mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas tragedi yang terjadi usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya.

Dia berjanji bahwa pengusutan yang dilakukan akan mengupas perihal penyelenggaraan dan pengamanan pertandingan.

"Sekaligus melakukan investigasi terkait peristiwa yang mengakibatkan banyaknya korban," kata Sigit dikutip dari Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Ia mengatakan, hasil investigasi Polri nantinya diharapkan bisa menjelaskan mengenai penyebab peristiwa dan mengadili pihak yang bertanggung jawab atas meninggalnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan.

"Kami juga dapat informasi terkait upaya penyelamatan dari pemain dan ofisial tim Persebaya serta Arema, akan kami dalami, ini menjadi satu bagian yang kami investigasi secara tuntas," ujar Sigit.

Ia mengatakan Polri telah membentuk tim yang terdiri dari Bareskrim, Divisi Propam, Inafis, Puslabfor dan lainnya.

"Hasilnya akan kami sampaikan ke seluruh masyarakat. Langkah saat ini yang masih dilakukan adalah pengumpulan data-data di TKP, dan CCTV untuk mengetahui secara lengkap. Tentunya perkembangan yang ada akan kami sampaikan," janjinya.

Ia juga mengatakan, polisi bersama pihak-pihak terkait akan melakukan evaluasi dan mendiskusikan kembali pengamanan pertandingan sepak bola untuk digunakan di masa mendatang.

Terkait penembakan gas air mata oleh pihak kepolisian yang diduga menjadi penyebab jatuhnya banyak korban, Sigit berjanji akan mengusut prosedur yang dilakukan jajarannya.

"Tim (investigasi) akan mendalami SOP dan tahapan yang dilakukan oleh satgas atau tim pengamanan yang melaksanakan tugas saat pertandingan," kata dia.


4. Kapolda Jatim

Terkait dengan peristiwa kerusuhan di Kanjuruhan, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengatakan penembakan gas air mata kepada suporter Aremania di atas tribun saat terjadi kericuhan sudah sesuai prosedur.

Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai upaya menghalau serangan suporter yang turun ke lapangan dan berbuat anarkis.

“Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dikutip dari Kompas.com, Senin (2/10/2022).

Nico menyebut bahwa dari sekitar 42.288 suporter yang masuk tribun, sekitar 3.000 suporter yang turun ke lapangan.

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/03/150000865/pernyataan-ketua-pssi-kapolri-hingga-jokowi-soal-tragedi-kanjuruhan

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke