Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Film Mencuri Raden Saleh Tayang 25 Agustus 2022, Siapa Raden Saleh?

Film ini merupakan karya dari sutradara Angga Dwimas Sasongko.

Film Mencuri Raden Saleh memperlihatkan sedikit cerita tentang pencurian pencurian lukisan Raden Saleh yang dilakukan oleh Piko (Iqbaal Ramadhan), Ucup (Angga Yunanda), Gofar (Umay Shahab), TukTuk (Ari Irham), Sarah (Aghniny Haque), dan Fella (Rachel Amanda).

Lalu siapa Raden Saleh yang lukisannya dicuri Iqbaal dkk dalam film Mencuri Raden Saleh?

Raden Saleh atau Raden Saleh Sjarif Bustaman nama lengkapnya, adalah pelopor seni lukis modern di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, Raden Saleh lahir di Terboyo, Semarang tahun 1811. Ia merupakan keturunan dari keluarga Arab-Jawa ningrat.

Darah Arabnya ia dapat dari sang ayah bernama Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab.

Sedangkan darah Jawa ia peroleh dari sang ibu, Mas Adjeng Zarip Hoesen yang tinggal di daerah Semarang.

Raden Saleh pertama kali memulai pendidikannya di volkschool atau sekolah rakyat. Ketika di sekolah rakyat inilah kegemarannya akan menggambar mulai muncul.

Ia meninggalkan Semarang saat masih anak-anak, yakni pada tahun 1819, saat berusia 8 tahun. 


Kiprah di Eropa

Raden Saleh tiba di Eropa tahun 1829. Selama dua tahun di Eropa, Raden Saleh menghabiskan waktunya untuk memperdalam bahasa Belanda dan belajar teknik mencetak menggunakan batu.

Selanjutnya selama lima tahun pertama, ia belajar mengenai lukisan potret dari pembimbingnya Cornelius Kruseman.

Kruseman merupakan pelukis istana yang kerap mendapat pesanan dari pemerintah Belanda dan keluarga kerajaan.

Setelah memperdalam seni lukis, Raden Saleh mantap menjadikan seni lukis sebagai jalur hidupnya.

Sampai akhirnya, ia berkesempatan menggelar pameran pertamanya di Den Haag dan Amsterdam sekitar tahun 1840-an.

Dalam pameran tersebut, tidak sedikit warga Belanda yang datang terperangah melihat hasil lukisan Raden Saleh, karena kehebatan teknik yang digunakan dalam lukisannya.

Tidak berhenti di situ, wawasan seni rupa Saleh juga kian berkembang setelah ia terinspirasi tokoh romantisme Ferdinand Victor Eugene Delacroix.

Saat romantisme sedang berkembang di Eropa, Raden Saleh sempat tinggal dan berkarya di Prancis sejak 1844 hingga 1851, sebelum akhirnya kembali ke Hindia Belanda.

Kembali ke Hindia Belanda

Setelah masa belajarnya di Belanda usai, Raden Saleh kembali ke Hindia Belanda tahun 1852. Di Hindia Belanda ia bekerja sebagai konservator untuk koleksi seni pemerintah kolonial.

Selain itu, Saleh juga mengerjakan sejumlah potret untuk keluarga Kerajaan Jawa sembari terus melukis pemandangan.

Sekembalinya ke Hindia Belanda, Saleh membangun tempat tinggalnya sendiri di sekitar Cikini sebelum akhirnya pindah ke Bogor setelah menikah.

Raden Saleh menikahi gadis ningrat keturunan Kraton Yogyakarta bernama Raden Ayu Danudirja tahun 1867.

Karena terinspirasi gaya romantisme milik Delacroix, Raden Saleh pun banyak menampilkan lukisannya yang mencirikan ekspresi romantisme itu sendiri.

Hasil lukisan Raden Saleh banyak menampilkan cerita yang emosional, dinamis, menyentuh perasaan, dan mengandung sindiran.

Lukisan Penangkapan Diponegoro menjadi salah satu lukisan Raden Saleh yang fenomenal. 

Dalam lukisan tersebut, Raden Saleh menggambarkan peristiwa pengkhianatan pihak Belanda terhadap Pangeran Diponegoro.

Sebelumnya, lukisan Penangkapan Diponegoro ini sudah lebih dulu dibuat oleh pelukis Belanda Nicolaas Pieneman tahun 1835.

Namun, Raden Saleh seakan tidak setuju dengan hasil gambarannya, sehingga ia membuat beberapa perubahan.

Pieneman menggambarkan peristiwa tersebut dari sisi kanan, sedangkan Saleh dari sisi kiri.

Kemudian, Pieneman melukis wajah Pangeran Diponegoro dengan tampang yang lesu, sedangkan Saleh menggambarkan raut Diponegoro yang tegas dan menahan amarah.

Setelah selesai dilukis tahun 1857, Saleh memberikan lukisannya kepada Raja Willem III di Den Haag yang kemudian lukisannya baru dipulangkan ke Indonesia tahun 1978. B

Kematian

Pada Jumat, 23 April 1880 pagi, Raden Saleh jatuh sakit, di mana aliran darahnya terhambat karena penyumbatan di dekat jantungnya.

Tidak lama berselang, Raden Saleh tutup usia. Jasadnya dikebumikan dua hari kemudian di Kampung Empang, Bogor.

Semasa hidupnya, banyak pejabat dan bangsawan Eropa yang kagum dengan hasil karya Raden Saleh.

Oleh sebab itu, tahun 1833, untuk memperingati tiga tahun wafatnya Raden Saleh, digelar pameran lukisan Raden Saleh di Amsterdam.

Tidak hanya Eropa, pemerintah Indonesia juga turut memberi penghargaan lewat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara anumerta tahun 1969.

Pemerintah Indonesia memberikan Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/18/180000865/film-mencuri-raden-saleh-tayang-25-agustus-2022-siapa-raden-saleh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke