Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

25 Orang Tewas akibat Banjir Terburuk di Kentucky, Amerika Serikat

Dikutip dari CNN, Minggu (31/7/2022) Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan fokus utama saat ini adalah menyelamatkan sebanyak mungkin orang dari banjir.

Menurut pejabat setempat, banjir kali ini sebagai banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

"Ini adalah hal yang sangat sulit sekarang, dengan seberapa luas kerusakan (dan) daerah yang terkena dampak, untuk mendapatkan jumlah pasti orang yang hilang," kata Beshear, mendesak warga untuk melaporkan orang hilang.

Layanan telepon seluler masih padam di beberapa wilayah, dan sistem air kewalahan, menurut gubernur. Satu rumah sakit tidak memiliki air bersih.

"Untuk semua orang di Kentucky Timur, kami akan berada di sana untuk Anda hari ini dan di minggu-minggu, bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang. Kami akan melewati ini bersama-sama," kata Beshear dalam sebuah tweet pada hari Sabtu.

Upaya penyelamatan telah terhambat karena pemadaman listrik yang terus berlanjut, dengan lebih dari 10.000 rumah dan bisnis tetap dalam kegelapan Sabtu malam, menurut PowerOutage.us.

Para pejabat yakin ribuan orang telah terkena dampak badai, dan upaya untuk membangun kembali beberapa daerah mungkin memakan waktu bertahun-tahun, kata gubernur, Jumat.


"Ini menghancurkan bagi kami, terutama setelah bagian barat negara bagian kami mengalami bencana tornado terburuk yang pernah kami lihat hanya tujuh setengah bulan yang lalu," kata Beshear kepada Wolf Blitzer dari CNN, merujuk bada tornado yang merobek Kentucky pada bulan Desember 2021 dan menyebabkan 74 orang tewas.


Banjir Dubai, Uni Emirat Arab

Banjir juga terjadi di Dubai, Uni Emirat Arab sejak Kamis (28/7/2022). Dikutip dari Reuters, setidaknya tujuh orang meninggal dalam banjir yang terjadi di sejumlah wilayah seperti di Ras Al Khaimah, Sharjah dan Fujairah.

Dikutip dari The National News, upaya tanggap darurat besar-besaran saat ini sedang dilakukan.

Banjir yang terjadi di musim panas tersebut menyebabkan jalan tergenang air, mengakibatkan orang-orang harus mengungsi, dan rumah-rumah rusak.

Anggota Kementerian Pertahanan telah datang di Fujairah bergabung dengan polisi dan tim pertahanan sipil untuk membantu evakuasi.

“Lebih dari 200 orang yang mobilnya terjebak di pegunungan tinggi dan di lembah-lembah dan yang terjebak oleh air telah diselamatkan dan memberikan dukungan,” kata Kepala Polisi Ras Al Khaimah Mayor Jenderal Ali Al Nuaimi.

Pemanasan global dan perubahan iklim

Dikutip dari NDTV, Pusat Meteorologi Nasional UEA telah memperingatkan adanya “peristiwa cuaca berbahaya” seiring dengan meningkatnya curah hujan. 

Curah hujan tertinggi dari pantauan sejak Senin (25/7/2022) hingga kamis (21/7/2022) adalah 234,9 mm.

Tertinggi kedua adalah Masafi dengan curah hujan 209,7 mm dan tertinggi ketiga tercatat di Bandara Fujairah dengan 187,9 mm.

Karena biasanya curah hujan di wilayah tersebut tertinggi berkisar 100 mm, maka kemudian peringatan tersebut dikeluarkan.

Pemanasan global dan perubahan iklim mungkin merupakan salah satu alasan penyebab peningkatan frekuensi hujan di Uni emirat Arab (UEA).

Smeentara di Inggris telah mencatat suhu tertinggi yang pernah tercatat baru-baru ini di tengah gelombang panas yang melanda sebagian Eropa.

"Jadi, perubahan iklim terbukti. Faktor lain (untuk hujan di UEA) adalah fenomena El Nino dan La Nina adalah pola iklim yang dapat mempengaruhi cuaca di seluruh dunia," kata Pusat Meteorologi Nasional. 

https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/31/121500265/25-orang-tewas-akibat-banjir-terburuk-di-kentucky-amerika-serikat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke