Beredar Video Tol JORR Tergenang Air, Lantas Apa Bahaya Mobil Menerobos Banjir ?

KOMPAS.com - Unggahan video genangan air yang terdapat di Jalan Tol JORR Pamulang menuju Serpong di Tangerang Selatan, viral di media sosial.

Dalam postingan video tersebut memperlihatkan kondisi Tol JORR yang tergenang air dengan banyak mobil yang melintas.

Mobil-mobil yang melintas menurunkan kecepatannya dan mayoritas memilih lajur di sisi samping jalan yang tinggi genangannya lebih rendah.

Akibat genangan tersebut, lalu lintas di Jalan Tol JORR terpantau padat.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun ini, pada Sabtu (28/5/2022).

Menurut akun tersebut, genangan terjadi di Jalan Tol JORR Pamulang Km 07+600 sampai Km 09 arah Serpong dan Pamulang Km 10+200 sampai Km 08+400 arah Ulujami.

"Sabtu (28/5) #Tol_JORR_W2S Pamulang KM 07+600 - KM 09 arah Serpong PADAT, ada penanganan genangan air. GUNAKAN JALUR ALTERNATIF," tulis akun tersebut.

Lantas, apa bahaya jika mobil melewati jalan saat kondisi genangan air atau bahkan banjir?

Bahaya mobil melintas saat banjir

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady mengatakan bahwa mobil dapat melintasi jalan saat kondisi banjir dengan aman dengan syarat ketinggian air banjir tidak lebih tinggi dari posisi intake udara masuk pada mobil.

"Asal nggak setinggi intake udara itu ya nggak berbahaya. Intake udara itu filter air, filter udara," ungkap Jayan kepada Kompas.com, Sabtu (28/5/2022).

Perlu diketahui, intake udara merupakan komponen pada mobil yang dapat menyuplai udara dari luar untuk kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar mesin.

Namun, jika ketinggian air mencapai atau melebihi intake udara maka dapat dipastikan hal tersebut berbahaya bagi mobil.

Karena air dapat langsung masuk ke dalam ruang bakar mesin mobil, sehingga dapat menyebabkan fenomena water hammer.

"Kecuali kalau banjir di atas intake udara, air bisa masuk ruang bakar. Kalau air masuk mesin baru itu bahaya, bisa terjadi water hammer itu," jelasnya.

Apa itu water hammer?

Water hammer adalah fenomena di mana piston pada mesin mobil menekan media liquid atau cair di dalam ruang bakar.

Normalnya, piston akan menekan media berfase gas, namun akibat adanya air banjir yang masuk, makan piston akan menekan air tersebut.

Air merupakan media yang incompressible atau tidak dapat dimampatkan oleh proses pembakaran mesin, sehingga akan membuat dampak kerusakan yang berat.

"Kalo jumlah air dalam ruang bakar besar, mesin bisa pecah, stang piston bengkok, cylinder head pecah dan lain-lain," ungkap Jayan.

Water hammer akan langsung terjadi ketika ada air yang memasuki ruang bakar, meskipun air tersebut sedikit.

"Masuk (air) langsung water hammer-nya pasti, nggak ada gejala, langsung mbrodol (mesin)," ujarnya.

Dampak kerugian

Kerugian materiil yang akan ditanggung oleh pemilik mobil yang mengalami water hammer bervariasi tergantung jenis mobil.

Menurut Jayan, biaya perbaikan akan dapat menjadi mahal jika komponen yang mengalami kerusakan banyak dan merupakan mobil mewah.

"Tapi lumayanlah kalau silindernya sampai pecah kan ya besar. Kalau stang bengkok kan mungkin nggak terlalu mahal ya. Saya nggak tahu, setiap mobil beda-beda saya kira," ungkapnya.

"Kalau mobilnya mahal, Alphard gitu pasti jelas lebih mahal. BMW gitu pasti jelas lebih mahal," tambahnya.

Saran untuk pengemudi

Jayan menyarankan bagi pengendara mobil untuk tidak melewati jalan yang sedang dalam kondisi banjir.

Namun jika terpaksa harus melewati banjir, pengendara harus memperkirakan ketinggian air tidak sampai setinggi posisi intake udara pada mobil.

"Yang penting jangan sampai intake lebih rendah daripada air, gitu aja," katanya.

Selain water hammer, melintas di lokasi banjir akan membuat beberapa dampak buruk bagi mobil.

Air bisa merembes masuk membasahi ke dalam kabin mobil sehingga menyebabkan body mobil berkarat, bahkan jika kelistrikan mobil dalam keadaan buruk dapat berakibat konslet.