Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keampuhan Imperialisme Utang

Bahkan kerajaan Belanda semula tidak rela melepaskan Hindia-Belanda dari belenggu
kolonalisme mereka.

Setelah Perang Dunia II berakhir, pada hakikatnya era kolonialisme sudah berakhir pula. Pada masa pasca-Perang Dunia II, kolonialisme didukung oleh militer dan/atau agama dianggap sudah anakronis alias sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman.

Semangat memperluas wilayah kekuasaan perlu kedok baru. Kedok semangat memperluas wilayah kekuasaan diganti dengan imperialisme ekonomi seperti yang sukses dilakukan oleh dua negara yang justru kalah pada Perang Dunia II, yaitu Jerman dan Jepang.

Jerman menguasai Eropa dengan produk otomotif bermutu tinggi. Sementara Jepang menguasai Asia juga dengan produk otomotif serta alat-alat elektronik kebutuhan sehari-hari yang disusul oleh Taiwan, Korea Selatan dan China.

Singapura berperan sebagai tengkulak yang menghubungkan produsen dengan konsumen.

Sementara Amerika Serikat sebagai pemenang Perang Dunia II memperlebar ruang gerak kekuasaan melalui jalur politik dengan memasarkan demokrasi dan budaya pop melalui industri perfilman dan musik popular dipelopori oleh Elvis Presley disusul The Beatles dari Inggris.

Bahasa Inggris juga dimanfaatkan oleh USA dan Inggris didukung para anggota Negara Commonwealth untuk secara bergerilya menguasai planet bumi melalui jalur imperalisme bahasa.

Yang gigih melawan imperialisme bahasa Inggris adalah Perancis yang sudah berhasil meruntuhkan monopoli bahasa Inggris sebagai bahasa resmi PBB.

Pemenang Perang Dunia II lainnya, yaitu Rusia akibat mengalami musibah bubarnya Uni Sowyet terpaksa masih bertumpu pada imperialisme militer seperti yang secara primordial dilakukan Putin terhadap Ukraina.

Menarik adalah Republik Rakyat China setelah berhasil mengawinkan komunisme dengan kapitalisme yang dirintis Deng Xiaoping sambil belajar dari kegagalan imperialisme militer maka asyik merentangkan sayap kekekuasaan ke Asia dan Afrika dengan menatalaksanakan imperialisme utang.

Jurus baru imperialisme RRChina telah terbukti tidak kalah efisien dan efektif untuk memperluas Lebensraum ketimbang imperialisme militer yang dilakukan oleh Jerman dan Jepang sehingga malah meledakkan Perang Dunia II.

Kelebihan sisi positif imperialisme utang terhadap imperialisme militer adalah tidak menumpahkan setetes darah pun meski cukup deras memeras air mata pihak yang tidak mampu melunaskan utang.

Bagi yang tidak percaya pada keampuhan imperialisme utang silakan berkunjung ke Myanmar, Bangladesh, Pakistan, Afghanistan, Srilanka dan negara-negara Afrika untuk melihat dengan mata kepala masing-masing kenyataan yang terjadi di sana.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/27/053000665/keampuhan-imperialisme-utang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke