Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Diplopia, yang Dialami Pebalap MotoGP Marc Marquez?

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Dr. Sanchez Dalmau selaku dokter mata di Hospital Clinic de Barcelona yang memeriksa kondisi Marquez, sebagaimana dikutip dari laman MotoGP, Senin (21/3/2022).

Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Marquez sesaat setelah ia tiba di Spanyol.

Selama perjalanan pulang dari Indonesia menuju Spanyol, pebalap tersebut mengeluhkan pengelihatannya terasa tidak nyaman.

Setahun yang lalu, Marquez juga sempat didiagnosa mengalami gangguan serupa, sehingga membuatnya absen dalam balapan yang digelar di Valencia Spanyol pada 12-14 November 2021.

Saat itu, Marquez mengatakan bahwa ia telah menderita diplopia sejak 2011 silam.

Lantas, apa itu diplopia?

Apa itu Diplopia?

Dilasir dari WebMD, Diplopia merupakan gangguan mata yang menyebabkan penderitanya mampu melihat dua gambar dari obyek yang sama.

Di dunia medis diplopia juga dikenal dengan gangguan pengelihatan ganda.

Diplopia bisa terjadi di salah satu mata (monokuler) atau kedua mata (binokuler).

Kendati demikian, jika diplopia terjadi di kedua mata, maka akan lebih berbahaya.

Penyebab diplopia

Adapun penyebab penyakit diplopia monokuler dan binokuler adalah berbeda.

Pada diplopia monokuler, hal tersebut bisa disebabkan karena adanya kerusakan pada kornea mata, lensa, atau luka akibat benturan.

Biasanya, penderita penyakit katarak juga akan mengalami diplopia monokuler.

Sementara penyakit diplopia binokuler disebabkan karena terjadi kerusakan pada otot mata, saraf, hingga gangguan otak.

Pasalnya, saraf yang terganggu dapat berpengaruh kepada kerusakan saraf di otot yang menggerakkan mata sehingga menyebabkan pengelihatan ganda.

Hal serupa juga bisa terjadi karena adanya gangguan otak, seperti stroke, tumor, cidera, dan infeksi.

Gejala diplopia

Berikut beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita diplopia:

  • Satu atau kedua mata tidak sejajar (mata juling)
  • Sakit saat menggerakkan mata.
  • Rasa sakit di sekitar mata, seperti di alis dan pelipis.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Kelemahan pada mata.
  • Kelopak mata turun.

Pemeriksaan diplopia ini dilakukan melalui beberapa pengecekan, seperti tes darah, peneriksaan fisik, hingga CT scan, dan MRI otak.

Apabila beberapa pemeriksaan tersebut sudah dilakukan, dokter bsia mendiagnosis apakah pasien tersebut mengalami diplopia atau tidak.

Gegar otak usai jatuh di sirkuit Mandalika

Beberapa hari sebelumnya, Marquez sempat dinyatakan mengalami gegar otak, sehingga harus absen dari laga Grand Prix Indonesia yang digelar pada, Minggu (21/3/2022).

Saat itu, tim medis MotoGP menyatakan bahwa pebalap yang meraih juara dunia sebanyak 6 kali itu mengalami gegar otak setelah terjatuh di Tikungan 7 Sirkuit Pertamina Mandalika, saat melakukan pemanasan.

Marquez sempat dilarikan ke rumah sakit Mataram di Lombok guna melakukan pemeriksaan medis, berupa CT scan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis ersebut, tim medis MotoGP menyatakan bahwa kondisi Marquez tidak cukup sehat untuk melanjutkan pentandingan.

Akibatnya, Tim Repsol Honda memutuskan bahwa Marquez tidak akan mengikuti balapan Grand Prix Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika, Indonesia.

Marquez diketahui tidak hanya memeriksakan kondisi pengelihatannya begitu tiba di Spanyol. Ia juga melakukan pemeriksaan MRI otak untuk mengetahui kondisi memar yang dialaminya pasca kecelakaan.

Ia melakukan pemeriksaan tersebut bersama Dr. Samuel Antuña di Ruber International Hospital di Madrid pada Selasa (22/3/2022).

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/22/200100965/apa-itu-diplopia-yang-dialami-pebalap-motogp-marc-marquez-

Terkini Lainnya

RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

Tren
Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Tren
7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

Tren
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Tren
Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Tren
Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Tren
Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Tren
Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Tren
10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

Tren
Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Tren
Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Tren
Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Tren
Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas

Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas

Tren
Kronologi Aksi Percobaan Penculikan dan Pemerasan oleh Pengemudi GrabCar di Jakarta Barat

Kronologi Aksi Percobaan Penculikan dan Pemerasan oleh Pengemudi GrabCar di Jakarta Barat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke