Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sirkuit Mandalika dan Kebanggaan Nasional

Kisah tentangnya selalu tersiar dengan cepat dan menembus batas negara, bahkan diwariskan dari generasi ke generasi.

Namun, altlet yang hebat dan pertandingan yang berkesan, tidak mungkin lepas dari atmosfer arena pertandingan. Kemegahan sebuah stadion olahraga ataupun sirkuit balapan, akan menentukan kemeriahan sebuah pertandingan atau perlombaan yang akan digelar. Hal itu juga akan turut menentukan kelas para atlet yang akan bermain.

Dengan kata lain, kemegahan stadion olahraga ataupun sirkuit balapan menentukan seberapa besar event olahraga yang diselenggarakan.

Sirkuit Mandalika

Secara fisik, Mandalika International Circuit atau Sirkuit Mandalika yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu memang megah dan indah. Sirkuit berada di atas lahan sekitar 120 hektare, memiliki fasilitas kelas dunia karena dibangun dengan anggaran sekitar Rp 1,1 triliun.

Arena balapan yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat, 12 November 2021 itu memiliki 17 tikungan dengan 11 mengarah ke kanan dan enam lainnya mengarah ke kiri.

Sirkuit ini dapat menampung 150 ribu hingga 200 ribu orang dalam kondisi normal. Pada masa pandemi Covid-19 ini, pengelola hanya menyediakan 75 ribu kursi di grandstand dan 138 ribu area berdiri.

Presiden Jokowi sangat mengapresiasi pembangunan sirkuit yang dibangun dalam waktu sembilan bulan tersebut. Dia bahkan menyebut Sirkuit Mandalika sebagai kebanggaan masyarakat Indonesia.

Ucapan kebanggaan Indonesia bukan sekadar isapan jempol. Karena untuk saat ini, Mandalika merupakan satu-satunya sirkuit berskala internasional yang dimiliki Indonesia.

Kesuksesan pelaksanaan FIM MOTUL Superbike World Championship, biasa disingkat WSBK 2021 dan tes pramusim Motto GP 2022 yang diikuti Marc Marquez dkk juga bisa dikatakan, menjadi indikator yang valid untuk menyebut Sirkuit Mandalika sebagai kebanggaan Indonesia.

Dari sisi ekonomi, penyelenggaraan MotoGP di Mandalika diproyeksi dapat membangkitkan nilai ekonomi lokal maupun nasional.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah mengakui bahwa kehadiran Sirkuit Mandalika membawa citra daerah di mata dunia sehingga menimbulkan rasa bangga.

Namun lebih dari itu Pemkab Lombok Tengah optimistis bahwa Sirkuit Mandalika akan mendongkrak kinerja ekonomi daerah. Wakil Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri misalya pernah menerangkan bahwa pariwisata adalah sektor unggulan di Kabupaten Lombok Tengah.

Menurut dia kemajuan sektor pariwisata telah membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Tengah meningkat dari Rp 35 miliar pada 2-3 tahun lalu menjadi Rp 200 miliar. Bahkan, APBD yang sebelumnya hanya Rp 900 miliar sekarang menjadi Rp 2,3 triliun.
Dia pun opstimistis bahwa PAD dan APBD Lombok Tengah akan lebih kuat lagi setelah Sirkuit Mandalika mulai beroperasi, terutama apabila pandemi Covid-19 berakhir.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan bahwa selain sebagai ajang MotoGP, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika juga akan berpartisipasi dalam Side Event G20, khususnya terkait fokus pengembangan berkelanjutan di sektor pariwisata.

Berdasarkan perhitungan, perhelatan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika akan memberi sumbangan kepada ekonomi lokal sebesar Rp 500 miliar, dan menciptakan 11 ribu lapangan kerja selama tes pramusim. Bahkan, untuk jangka panjang, lebih dari 50 ribu lapangan kerja akan terbuka melalui berbagai event yang digelar di Sirkuit Mandalika.

Mega-event olahraga dan branding sebuah negara

Menyelenggarakan mega-event olahraga yang didukung oleh fasilitas olah raga seperti stadion dan sirkuti yang megah semakin diakui sebagai agen yang kuat dalam pencitraa atau pencitraan ulang, dan branding kota, pronvinsi, bahkan negara (Higham dan Hinch, 2009).
Mega-event olahraga sebelumnya telah dikaitkan dengan beberapa tingkat manfaat terkait merek bagi negara tuan rumah.

Namun, hingga saat ini, tidak ada penelitian yang secara jelas mengungkapkan peluang ini atau menyelidiki dampaknya terhadap pengembangan ekuitas merek suatu negara.

Hasil studi Balakrishnan (2016) mengindikasikan semakin menonjolnya sebuah mega-event olahraga maka semakin besar peluang suatu kota, provinsi ataupun negara untuk meraih citra reputasi baru.

Memang, mega-event olahraga barangkali tidak terlalu besar dampaknya bagi pencitraan atau branding negara-negara yang sudah maju. Bagi mereka mega-event lebih difokuskan untuk manfaat komersial yaitu meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.

Akan tetapi tidak demikian bagi negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia.
Heslop dkk. (2013, hlm. 13) misalnya mengartikulasikan bahwa mega-event bermanfaat bagi pencitraan atau re-branding bagi negara-negara berkembang. Sebab dengan menjadi tuan rumah mega-event olahraga, negara terebut menegaskan kembali identitas nasional, dan meningkatkan keterlibatan dalam tata dunia global.

Getz (2003) menjelaskan bahwa mega-event olah raga terkait dengan faktor prestise, kewibawaan sekaligus prestasi bangsa. Hasil studinya mengungkapkan bahwa negara yang mampu menyelenggarakan mega-event olahraga secara sukses mengonfirmasi kepada masyarakat dunia bahwa memiliki martabat, peradaban, dan kemampuan yang tak kalah dari negara maju lainnya.

Sebuah mega-event olahraga menciptakan simbolisme politik dan pengaruh suatu bangsa. Sebuah mega-event olah raga yang mendapat liputan atau publikasi media yang luas memberi sinyal politik dan diplomasi publik negara tersebut di kancah internasional, seperti yang dijelaskan Nauright (2013).

Mega-event olahraga juga dianggap sebagai peristiwa yang luar biasa yang memberi kesempatan kepada negara (masyarakat lokal) untuk mempromosikan parwisita (budaya, industri kreatif, kuliner, dan destinasi wisata) ke pada masyarakat dunia. Secara internal, mega-event olahraga menumbuhkan kekompakan, soliditas dan persatuan, rasa percaya diri dan rasa bangga di hati masyarakat lokal.

Secara keseluruhan, acara tersebut dapat memperkuat identitas merek bangsa terutama dalam hal berakar pada "kohesi sosial", "keanekaragaman" budaya” dan “keramahan”.

Sirkuit Mandalika dan rebranding Indonesia

Tahun 2022 ini, Sirkuit Mandalika menjadi ajang mega-event balapan superbike yang disebut WSBK dan MotoGP. Melalui mega-event tersebut, Indonesia memiliki kesempatan untuk melakukan re-branding di pentas dunia.

Sebab dengan adanya kejuaraan superbike kelas dunia tersebut, kawasan Mandalika dan Indonesia akan menjadi pusat perhatian masyarakat internasional, khususnya penggemar otomotif. Kesuksesan penyelenggaraan WSBK 2021 juga menjadi bukti bahwa kita sudah mampu untuk menjadi pemain global; menjadi yang semakin diperhitungkan dalam pergaulan internasional.

Mega-event superbike di Sirkuit Mandalika dan tes pramusim mottoGP akan menjadi ajang re-branding melalui publikasi dan promosi ke masyarakat dunia. Dengan demikian warga dunia tak perlu khawatir untuk datang (berwisata) ke Indonesia, karena penduduk negara adalah bangsa yang beradab, ramah, memiliki warisan budaya yang kaya dan beragam, hidup di alam yang indah,dan sudah memiliki infrasturktur transportasi serta hospitalitas yang memadai.

Oleh karena itu, sebagaimana Presiden Jokowi, semua kita sepantasnya berambisi dan bermimpi besar bahwa Sirkuit Mandalika akan menjadi sirkuit kebanggan Indonesia, tempat di mana para atlet pembalap unjuk prestasi.

Secara internal, mega-event balapan di Sirkuit Mandalika merupakan ajang di mana berbagai komponen bangsa dapat membuktikan keunggulan modal sosial Indonesia yaitu rasa soliditas, semangat gotong royong dan keramah-tamahan kepada siapa pun yang menjadi tamu.

Pada sisi lain, kita hendaknya juga bertekad untuk menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai peluang untuk me-rebranding perkonomi lokal dan nasional. Artinya, Sirkuit Mandalika harus menjadi pemicu salah satu titik baru pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Indonesia secara umum.

Hal ini tidak mustahil terjadi apabila kita mampu menyusun program balapan bertaraf internasional seperti WBSK dan MotoGP menjadi ajang rutin tahunan.

Lebih daripada itu, kita berharap Sirkuit Mandalika dan mega-event balapan yang diselenggarakan di sana dapat menjadi menjadi daya tarik atau pemikat bagi para penggemar olahraga otomotif, baik lokal, nasional dan manca negara, bukan saja untuk menonton balapan berskala dunia, melainkan juga untuk menikmati aneka destinasi wisata budaya, religi dan alam di NTB dan daerah sekitarnya.

Apabila mega –event balapan di Sirkuit Mandalika dan seluruh potensi ekonomi-kreatif dan pariwisata dapat digerakkan secara optimal dan terintegrasi, maka Sirkuit Mandalika tidak hanya menumbuhkan kebanggaan Nasional, melainkan juga memajukan ekonomi Indonesia, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Lombok Tengah, NTB dan wilayah di sekitarnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/24/103658065/sirkuit-mandalika-dan-kebanggaan-nasional

Terkini Lainnya

Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Tren
7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

Tren
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Tren
Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Tren
Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Tren
Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Tren
Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Tren
10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

Tren
Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Tren
Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Tren
Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Tren
Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas

Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas

Tren
Kronologi Aksi Percobaan Penculikan dan Pemerasan oleh Pengemudi GrabCar di Jakarta Barat

Kronologi Aksi Percobaan Penculikan dan Pemerasan oleh Pengemudi GrabCar di Jakarta Barat

Tren
Penyebab Komputer atau Laptop Hang dan Cara Mengatasinya

Penyebab Komputer atau Laptop Hang dan Cara Mengatasinya

Tren
Puluhan Kampus Pengirim Mahasiswa Magang di Jerman Bakal Dijatuhi Sanksi

Puluhan Kampus Pengirim Mahasiswa Magang di Jerman Bakal Dijatuhi Sanksi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke