Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Buat Kitchen Set, Pilih Bahan Multipleks atau Kayu Jati Belanda?

KOMPAS.com - Dapur merupakan bagian kunci dari suatu rumah karena aktivitas memasak dimulai dari sana.

Bagi sebagian pemilik rumah, dapur akan terasa nyaman jika dilengkapi dengan kitchen set.

Kitchen set di dapur berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan masak dan peralatan makan, kemudian kitchen set juga dapat menunjang estetika ruangan.

Lalu, bahan perabot apa yang direkomendasikan dalam pembuatan kitchen set?

Arsitek dari SAIA Architecture Ariko Andikabina mengatakan bahwa bahan pembuatan kitchen set biasanya terbuat dari kayu, baik kayu solid (jati, jati belanda, dan lainnya) atau kayu olahan (multipleks, mdf, dan lainnya).

Menurutnya, dua bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.

"Kalau kayu solid biasanya jarang dilapis dengan lapisan lainnya (HPL, multipleks, veneer) jadi langsung menggunakan serat urat, finishing dengan coating kayu," ujar Ariko saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/1/2022).

Untuk kitchen set berbahan kayu solid ini tentu memiliki harga yang lumayan mahal.

Tetapi, jika kayu solid jenis jati belanda harganya masih terjangkau.

"Makin tinggi (sedikit mata kayu) biasanya makin mahal," lanjut dia.

Sementara, jika pembuatan kitchen set menggunakan kayu olahan biasanya perabot itu dilapisi kembali baik menggunakan HPL, multipleks, veneer, dan sebagainya.

Jika sudah berbahan dasar HPL maka tidak perlu melakukan finishing.

Mengenai ketahanan bahan, Ariko mengatakan, musuh utama kayu, baik kayu solid maupun kayu olahan, yakni rayap dan kelembaban yang tinggi.

"Selama tidak ada rayap (atau dilapis dengan anti rayap) dan tidak di area lembab harusnya akan cukup tahan lama," ujar Ariko.

Ada beberapa jenis kayu solid yang cenderung tidak diminati rayap seperti kayu jati, kayu damar, dan kayu merbau.

Meski begitu, ia menambahkan, setiap bahan organik tentu ada umurnya. Apalagi jika perawatannya tepat dan sesuai maka kayu bisa bertahan sampai belasan tahun tanpa perbaikan yang berarti.

"Bisa sampai 13-19 tahun," kata dia.

Perawatan bahan kayu untuk kitchen set

Lantaran aktivitas di dapur cenderung bersinggungan dengan air, tentu pemilik kitchen set patut mencermati agar perabotnya tidak lembab dan berimbas pada kerusakan.

Ariko mengatakan, jika perabot terkena air, maka segera bersihkan dan keringkan.

"Baiknya top table (permukaan meja) menggunakan bahan yang tidak menyerap air seperti marmer, solid-surface, keramik, kaca, dan lainnya," kata Ariko.

Menurutnya, jenis kayu yang sering digunakan sebagai kitchen set yakni kayu jati.

Sebab, kayu ini termasuk jenis kayu keras dan agak sulit diolah menjadi furnitur yang membutuhkan banyak detail.

Kemudian, jika ada dinding yang lembab maka berikan jarak antara bidang kayu dengan bidang dinding. Selain itu, dinding yang lembab ini tentunya diperbaiki.

"Jika kitchen set berbahan kayu ini dekat dengan dinding yang lembab, sebaiknya ada lapisan tambahan pada kayu, bisa menggunakan pelapis (coating)," ujar dia.

Apakah perlu penyemenan kitchen set untuk kompor yang dekat wastafel?

Terkait hal ini, Ariko mengatakan, selama permukaan mejanya terbuat dari material tahan air, maka (alas kompor yang termasuk kitchen set) tidak perlu disemen.

Karena wastafel memiliki bowl (bagian cembung) yang umumnya terbuat dari material tahan air (stainless)

"Yang penting permukaan material dari bahan kayu jangan terkena air," imbuhnya.

Jika ada permukaan kitchen set yang terlanjur rusak

Saat kita minum minuman dingin dan meletakkan minuman tersebut di atas meja, tanpa sadar air dari minuman dingin tersebut terserap oleh bahan perabotan.

Akibatnya, permukaan perabot ada yang mencuat dan menyebabkan pelapukan bahan.

Ariko menjelaskan, kitchen set yang berbahan kayu yang bisa menyerap air ini dinamakan bahan particle board.

"Biasanya kalau perabot dengan merek-merek tertentu menggunakan particle board, umurnya enggak panjang karena lapuk, yang mencuat biasanya lapisan HPL-nya," ujar Ariko.

Jika sudah lapuk, maka ia menganjurkan untuk mengganti bagian yang lapuk tersebut dengan material baru dan mencari material finishing yang sama atau mendekati dengan finishing pada perabotnya.

Adapun pelapukan pada particle board ini terjadi karena uap air yang mendesak keluar.

"Biasanya ganti per bidang atau per bagian bidang, bisa juga dengan membuang lapisan HPL-nya, tambal bagian lapuk dengan filler (selama tidak terlalu parah yang lapuk) lalu tutup kembali dengan HPL yang baru," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/26/100500665/ingin-buat-kitchen-set-pilih-bahan-multipleks-atau-kayu-jati-belanda-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke