Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Zero Accident Harus Terealisasi

Apalagi kalau dalam paparan itu juga disebutkan banyaknya korban jiwa dan harta benda.

Kalau boleh, saya akan memilih KNKT tidak melaporkan hasil investigasinya. Artinya, tidak ada kecelakaan transportasi yang terjadi di Tanah Air yang harus diinvestigasi.

Dan itu juga berarti bahwa transportasi di Indonesia sudah berjalan dengan selamat dan aman tanpa ada kecelakaan atau zero accident.

Namun, mungkinkah itu terjadi? Seperti selalu diungkapkan oleh setiap ketua KNKT, termasuk ketua KNKT sekarang, bapak Soerjanto Tjahjono bahwa zero accident di dunia transportasi itu mustahil terjadi.

Zero accident mungkin bisa terjadi dalam lingkup yang kecil seperti keluarga, sekolah, organisasi, perusahaan dan lainnya.

Tapi kalau sudah bicara mengenai negara atau bahkan global, zero accident mustahil terjadi.

Menilik asal katanya, accident mempunyai arti suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan kerugian baik materiil dan non materiil seperti fatality (korban jiwa), cidera, rusaknya properti, hilangnya jam kerja dan lain–lain.

Accident atau kecelakaan memang bukan hanya ada di dunia transportasi. Ada juga kecelakaan kerja yang bisa terjadi di pabrik, kantor dan sebagainya.

Kembali ke transportasi, zero accident mustahil terjadi karena banyaknya pergerakan semua jenis kendaraan baik secara nasional maupun global.

Jika ditotal dari semua jenis transportasi udara, laut, darat dan kereta api, jumlah pergerakaan kendaraannya selama satu tahun mungkin bisa miliaran pergerakan.

Selain itu juga karena penyebab kecelakaan bukanlah satu faktor saja. Namun bisa karena kumpulan berbagai faktor yang kemudian memicu terjadinya kecelakaan tersebut.

Penyebab kecelakaan, misalnya, adalah faktor peralatan (sarana), faktor prasarana, sistem, manusia dan juga alam.

Namun seperti yang sudah dikatakan tadi, tidak ada single factor. Walaupun temuan dari para ahli bahwa sebagian besar kecelakaan adalah faktor manusia (human factor).

Yang dimaksud human atau manusia ini bukan saja sopir, pilot atau orang-orang yang menjalankan kendaraan seperti bus, mobil, pesawat, kapal, motor bahkan sepeda.

Namun human di sini juga orang-orang yang berada di manajemen, bengkel perawatan, pengatur lalu lintas dan sebagainya.

Kecelakaan juga bukan karena ada korban jiwa saja. Adanya korban harta benda yang parah dan menyebabkan kendaraan tersebut gagal berfungsi lagi juga disebut kecelakaan.

Pernah terjadi tahun 2017, pada dunia penerbangan secara global terjadi kecelakaan yang tidak memakan korban jiwa.

Namun tetap saja hal tersebut tidak disebut sebagai zero accident karena tetap ada korban harta benda.

Di jenis transportasi lain, juga belum pernah ditemukan adanya zero accident.

Faktor pencegahan

Jika menghilangkan atau menghapus kecelakaan adalah sesuatu yang mustahil dilakukan, maka yang bisa dilakukan adalah mengurangi kecelakaan.

Baik mengurangi jumlah kecelakaan maupun mengurangi jumlah korban jiwa dan harta benda.

Untuk itu langkah terbaik adalah mencegah sedini mungkin terjadinya kecelakaan.

Menurut teori Keju Swiss atau Swiss Cheese Theory, kecelakaan itu terjadi karena ada satu atau beberapa hal penyebab yang tidak bisa dihambat mulai dari awal hingga kemudian terjadi kecelakaan.

Semakin banyak hambatan bagi penyebab kecelakaan itu untuk melaju, maka akan semakin sedikit terjadi kecelakaan.

Untuk itu, hambatan-hambatan inilah yang perlu diperbanyak.

Misalnya dengan menyiapkan pelaku transportasi seperti sopir, pilot, nahkoda, masinis sebagai personel yang kredibel dan berkualifikasi tinggi.

Merawat dan mengoperasikan kendaraannya dengan baik sesuai aturan dari pabrik dan regulator.

Mengatur lalu lintas dan memasang rambu-rambunya dengan baik dan tepat.

Juga memberikan informasi-informasi yang akurat dan up to date yang dibutuhkan dalam operasional transportasi. Seperti misalnya informasi cuaca.

Informasi cuaca sangat diperlukan terutama pada musim penghujan seperti sekarang ini. Pada musim penghujan, akan terjadi lonjakan curah hujan yang sangat tinggi.

Hujan yang disertai angin juga bisa menyebabkan jalan tergenang, ombak tinggi, banjir bahkan tanah longsor yang sangat berbahaya bagi operasional kendaraan.

Pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi ramalan cuaca kepada para pelaku transportasi.

Walaupun ramalan, tetap saja akan sangat berguna terutama bagi para pilot, sopir, nahkoda dan kita semua untuk merencanakan perjalanannya.

Di sisi lain, para pilot, sopir, nahkoda dan kita semua juga jangan mengabaikan begitu saja informasi cuaca yang telah diberikan pemerintah.

Jangan merasa sudah hebat atau berpengalaman. Karena alam ciptaan Tuhan ini tidak untuk diabaikan atau dimusuhi, tapi untuk diakrabi sehingga kita bisa menjalankan kendaraan dengan selamat, aman dan nyaman.

Kesadaran masyarakat

Memang seperti para ahli, human factor menempati urutan teratas dari penyebab kecelakaan.

Untuk itulah diperlukan kesadaran masyarakat akan keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi.

Masyarakat ini bukan hanya masyarakat awam, tetapi juga personel yang ada di operator dan regulator.

Semua masyarakat ini diharapkan jangan mengabaikan keselamatan. Selalu mematuhi aturan dan rambu-rambu, merawat kendaraan dengan benar, mempersiapkan kesehatan dan kesadaran diri sendiri untuk dapat menjalankan kendaraan dengan baik dan sebagainya.

Jika kesadaran sudah tertanam pada masing-masing pribadi, tentunya tidak perlu lagi ada sanksi pelanggaran. Pastinya kecelakaan juga akan bisa dicegah dan dikurangi.

Dan tak perlu lagi ada kesedihan saat membaca hasil investigasi KNKT karena tidak ada korban jiwa dan harta benda yang jatuh akibat kecelakaan transportasi.

Selalu tanamkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi. Jangan ugal-ugalan berkendara, keluarga di rumah menunggu Anda pulang dengan selamat.

Selamat menyambut tahun baru 2022. Semoga di tahun-tahun yang akan datang, kecelakaan transportasi di Indonesia semakin berkurang.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/06/141051465/zero-accident-harus-terealisasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke