Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Protes Duduk Berjarak tapi Berdiri Berdempetan di KRL, Begini Kata KAI Commuter

KOMPAS.com - Sebuah twit yang mempertanyakan soal aturan duduk berjarak di kereta rel listrik (KRL), ramai di media sosial.

Twit tersebut dibagikan akun ini pada 12 Desember 2021.

Ia mengaku heran lantaran aturan duduk di KRL masih diberikan jarak, tetapi penumpang yang berdiri saling berdempetan.

"Gimana sih ni pihak krl, duduk berjarak tapi yang berdiri dempetan.. Kapan ni tanda larangan duduk (duduk berjarak dikereta di copott?," demikian tulis pemilik akun.

"Transportasi lainnya sudah di copot tanda larangan duduknya.. @CommuterLine @InfoKRL," imbuhnya.

Lantas, bagaimana tanggapan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter?

Mengikuti aturan

Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, pihaknya berpegangan pada Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor 112 Tahun 2021.

Dalam SE tersebut disebutkan bahwa kapasitas angkut penumpang kereta api untuk perjalanan rutin atau komuter dalam wilayah atau kawasan aglomerasi maksimum 45 persen.

"Betul, kami harapkan kerjasama pengguna (KRL) mematuhi marka berdiri dan mematuhi marka duduk, rencanakan perjalanan hindari jam sibuk," ujar Anne, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/12/2021).


Ia menambahkan, KAI Commuter telah menyiapkan 1.005 perjalanan dengan 96 kereta, dan diharapkan dapat dimaksimalkan para pengguna KRL.

Pemeriksaan sertifikat vaksin, imbuhnya, juga terus dijalankan petugas dengan konsisten saat pengguna tiba di stasiun.

"Para pengguna dapat mengikuti antrean penyekatan di stasiun dengan teratur, sebagai bagian dari protokol kesehatan jaga jarak di dalam KRL maupun di stasiun," ujar Anne.

Selain itu, Anne juga mengingatkan, pengguna KRL juga diwajibkan menggunakan masker ganda, yaitu masker medis dilapis masker kain pada sisi luar untuk semakin melindungi diri dan sesama dari potensi terpapar Covid-19.

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2022, KAI Commuter tetap beroperasi mulai pukul 04.00-22.00 WIB dengan 1.005 perjalanan per hari.

Pada jam sibuk (04.00-09.00 WIB), KAI Commuter menyediakan 309 perjalanan, sedangkan jam sibuk sore (16.00-20.00 WIB) ada 241 perjalanan.

"Bagi pengguna yang masih bepergian dengan KRL agar dapat menyesuaikan waktu perjalanan dengan memanfaatkan perjalanan KRL di luar jam sibuk," tuturnya.

"Kami mengajak para pengguna KRL untuk bekerja sama dengan saling mengingatkan sesama pengguna untuk mematuhi protokol kesehatan. Mari kita dukung keleluasaan mobilitas yang sesuai ketentuan dengan memperketat protokol kesehatan saat menggunakam KRL," sambung dia.

Lebih lanjut, Anne mengatakan, rata-rata pada libur Natal dan Tahun Baru 2022, terdapat peningkatan volume pengguna yang berasal dari pengguna musiman, pengguna yang hendak bepergian bersama keluarga, dan mereka yang sebelumnya lama beraktivitas dari rumah kemudian kembali menggunakan KRL.

Diimbau, para pengguna terutama yang membawa anak usia lima tahun ke atas agar memastikan putra-putrinya tetap mengikuti protokol kesehatan dan selalu berada dalam pengawasan orangtua.

"Demikian juga barang bawaan agar jangan sampai tertinggal atau hilang, pastikan tetap berada dalam pengawasan dan jangkauan kita. Selanjutnya jika memerlukan bantuan, dapat segera menghubungi petugas di stasiun maupun kereta atau contact center 24 jam melalui telepon ke 121," terang dia.

Anne menuturkan, pihaknya sejak awal pandemi telah mengatur pengguna dengan barang dagangan dan pengguna yang lanjut usia agar naik KRL di luar jam sibuk untuk kesehatan dan ketertiban bersama.

Aturan-aturan tambahan dalam menggunakan KRL juga tetap berlaku.

"Seperti aturan untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam saat berada di dalam kereta, serta anak usia bawah 5 tahun (balita) sementara masih belum diizinkan untuk naik KRL kecuali hanya untuk keperluan medis dengan menunjukan surat-surat," tandasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/29/110500065/ramai-soal-protes-duduk-berjarak-tapi-berdiri-berdempetan-di-krl-begini

Terkini Lainnya

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Tren
Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Tren
Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Tren
Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Tren
Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke