Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini yang Terjadi Ketika Paus Pembunuh Mengalami Menopause

Seluruh hewan mamalia mengalami proses melahirkan anak-anak bayinya sepanjang hidupnya. Namun hanya sedikit saja yang mengalami menopause layaknya manusia. Di mana tubuh berhenti bereproduksi, namun kehidupannya masih terus berlangsung.

Di dunia ini, makhluk yang mengalami menopause hanya beberapa saja. Selain manusia, ada empat jenis paus saja yang memiliki masa kedaluwarsa dalam bereproduksi.

Sebuah studi yang dirilis di Ecology and Evolution menyatakan bahwa ilmuwan telah menemukan bukti-bukti bahwa paus pun mengalami menopause. 

Studi ini dilakukan pada seekor paus pembunuh sepanjang 8 meter yang tinggal di sepanjang pesisir negara bagian Washington dan British Columbia.

Proses menopause paus pembunuh

Mia Nielson dari Universitas Exeter, mengatakan bahwa paus pembunuh di bagian timur laut Samudra Pasifik Utara, yaitu paus pembunuh penduduk selatan atau resident killer whales, hidup di satu lingkungan kekerabatan yang di dalamnya berisi paus betina yang sudah menjadi nenek, ibu, anak-anak mereka, dan beberapa paus lain yang masih satu kerabat.

Ketika paus betina ini mengalami menopause alias berhenti melahirkan anak, paus betina tetap berada di dalam kawanan tersebut. 

Melansir Pop Science, paus betina yang sudah menopause berhenti berpetualang dan memilih tetap tinggal dalam kawanannya untuk mengedukasi anak dan cucunya tentang cara mencari sumber-sumber makanan.

Meskipun efek dari menopause yang terjadi pada paus betina tak terlalu bisa didefinisikan, namun penelitian tersebut mengungkap fakta bahwa paus betina yang sudah tua ini akan menjadi penjaga bagi kawanannya.

Ia akan mengajari cara berburu makanan, menunjukkan titik-titik di mana sumber makanan banyak dan mudah didapatkan, dan mengajari hal-hal lain yang belum diperoleh oleh paus-paus yang masih muda.

Hipotesa kedua

Meski beberapa ilmuwan sudah menyatakan bahwa paus pembunuh berjenis orca bisa mengalami menopause dan berhenti melahirkan anak, namun ada hipotesa kedua yang lahir untuk mementahkan penemuan pertama.

Hipotesa kedua ini menyatakan bahwa paus betina tua berhenti melahirkan bukan karena mengalami menopause, namun karena kalah bersaing di musim kawin dengan betina-betina muda.

Hipotesa kedua ini pun diuji, dan ada benarnya. Dalam satu lingkungan paus, anak dari paus yang sudah tua ini ternyata kalah dengan anak dari paus betina yang lebih muda. Mereka mudah mati, tak bisa bertahan hidup seperti bayi-bayi lainnya.

Dari hipotesa kedua ini malah akhirnya ditemukan adanya hipotesa-hipotesa lain.

Salah satunya adalah yang menyebutkan adanya proses evolusi. Karena paus betina tua selalu kalah berkompetisi, maka mereka pun memaksakan dirinya untuk berevolusi. Akhirnya, mereka pun mengalami menopause.

Ketika evolusi sudah terjadi maka kompetisi tak akan terjadi terlalu sengit dalam sebuah kekerabatan paus. Paus betina tua akan menjadi penjaga, dan paus betina mudalah yang akan produktif bereproduksi.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/24/100000365/ini-yang-terjadi-ketika-paus-pembunuh-mengalami-menopause

Terkini Lainnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Tren
Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Tren
Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

Tren
Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Tren
6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Saat Suhu Global Pecahkan Rekor 10 Bulan Berturut-turut...

Saat Suhu Global Pecahkan Rekor 10 Bulan Berturut-turut...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke