Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Twit Peserta CPNS 2021 Gunakan Meterai Hasil Download dari Google Saat Pendaftaran

KOMPAS.com - Sebuah twit yang membahas peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 menggunakan meterai hasil download dari Google viral di media sosial.

Twit itu dibagikan oleh akun resmi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur, @bkdjatim, pada Selasa (20/7/2021).

"Kami tak bisa dikelabui, kami teliti. Ada-ada saja yaa..," tulis keterangan twit tersebut.

Akun @bkdjatim membagikan tangkapan layar meterai yang ada di laman Google dan meterai yang digunakan peserta CPNS 2021 saat proses administrasi.

Meterai yang ditempelkan peserta CPNS 2021 di dokumen surat pernyataan dan lamaran memiliki nomor seri yang sama persis dengan yang ada di Google.

Hingga hari ini, Kamis (22/7/2021) siang, twit tersebut telah dibagikan 165 kali dan disukai 359 kali oleh sesama warganet.

Lantas, bagaimana penjelasan dari BKD Jatim?


Warna dan bentuk meterai berbeda

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Perencanaan, Pengadaan, dan Sistem Informasi BKD Jatim Hasyim Ashari membenarkan adanya hal tersebut.

Ia menjelaskan, awalnya tim verifikator merasa curiga karena meterai yang tertempel di dokumen salah satu peserta CPNS memiliki warna tak biasa.

"Nah kami melihat ini meterai yang di-upload peserta di dokumennya dia ini kok warnanya mencurigakan," ujarnya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/7/2021) siang.

Berangkat dari hal itu, tim verifikator lantas membandingkan meterai tersebut dengan meterai milik peserta yang lain.

Karena belum dirasa cukup, tim verifikator BKD Jatim melakukan penelusuran ke dunia maya.

"Sama temen-temen dilakukan fungsi telusur, ternyata meterai yang digunakan anak itu di dokumennya ada di Google. Nomor serinya sama dan sebagainya. Berarti kan dia tinggal ngambil di Google itu," terang Hasyim.

"Nah yang kedua yang mencurigakan juga, di pinggir-pinggir meterainya itu kok mulus, tidak ada ringgit-ringgritnya, padahal kalau meterai yang asli pasti ada ringgit-ringgitnya," tambah dia.


Sebagai peringatan

Hasyim mengatakan, peserta tersebut mengunggah dokumen di laman SSCASN pada 19 Juli, kemudian diverifikasi satu hari setelahnya atau 20 Juli 2021.

Pada hari itu juga, tim BKD Jatim mengunggah permasalahan itu di akun Twitter resmi mereka.

"Kita istilahnya guyonan di Twitter, sekaligus untuk memperingatkan kepada peserta yang lain. Ya kita paham lagi di situasi kayak gini, tapi kalau masalah dokumen ini kan harus betul-betul punya itikad yang baik," tuturnya.

Menurut Hasyim, tim verifikator BKD Jatim akan secara teliti dalam memverifikasi setiap dokumen yang diunggah peserta CPNS.

Selain itu, imbuhnya, tidak akan bisa dikelabuhi karena menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap prosesnya.

"Kita ini kan harus hati-hati betul, yang memverifikasi kan setiap hari sudah berhadapan dengan dokumen, tidak hanya meterai, termasuk transkrip nilai apakah asli atau tidak," katanya.

"Kita anggap dalam kasus ini yang bersangkutan melakukan kebohongan ya, jadi ya kita gugurkan," tandas Hasyim.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/22/135100365/viral-twit-peserta-cpns-2021-gunakan-meterai-hasil-download-dari-google

Terkini Lainnya

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke