Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sempat Dihentikan, AstraZeneca dan Johnson & Johnson Lanjutkan Uji Coba Vaksin Covid-19 di AS

KOMPAS.com - AstraZeneca Plc kembali melanjutkan uji coba vaksin virus corona di Amerika Serikat (AS) setelah disetujui regulator.

Hal yang sama akan dilakukan Johnson & Johnson, yang sedang bersiap untuk melanjutkan uji coba pada Senin atau Selasa, kata perusahaan tersebut pada Jumat (23/10/2020).

Dikutip dari Reuters, Sabtu (24/10/2020), kabar ini mengisyaratkan kemajuan melawan virus corona baru yang telah menginfeksi lebih dari 41 juta secara global, termasuk 8 juta orang AS.

Kabar ini datang 10 hari sebelum pemilihan presiden AS, isu yang sangat berpengaruh untuk memerangi pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, AstraZeneca sempat menghentikan uji coba di AS pada 6 September setelah laporan penyakit saraf yang serius pada salah satu orang yang jadi relawan uji coba di Inggris.

Kemudian, J&J juga menghentikan uji coba tahap akhir yang besar minggu lalu setelah seorang peserta penelitian jatuh sakit.

Kedua perusahaan memiliki kontrak untuk menyediakan vaksin di AS dan sejumlah negara jika disetujui regulator.

Para pejabat dan ahli telah sempat menyatakan keprihatinan terkait regulasi yang diawasi oleh Food and Drug Administration (BPOM AS) bisa dirusak oleh kepentingan dan tekanan politik.

Hal ini membuat sekitar seperempat orang Amerika mengatakan ragu-ragu untuk mengambil vaksin Covid-19.

"Saat uji coba ini dilanjutkan, saya berharap pesan yang dikomunikasikan kepada publik adalah bahwa kami mengikuti prosedur dengan standar etika tertinggi dan tidak mengganggu proses regulasi FDA," kata kepala pengembangan vaksin untuk Operation Warp Speed, Matthew Hepburn.

Infeksi Covid-19 meningkat di 80 negara karena orang-orang di belahan bumi utara menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan dengan mendekati musim dingin.

J&J mengatakan regulator telah merekomendasikan agar melanjutkan perekrutan uji coba, setelah tidak menemukan bukti vaksin tersebut menyebabkan sukarelawan jatuh sakit.

"J&J menargetkan uji coba di Amerika Serikat akan dilanjutkan pada Senin atau Selasa dan tetap berada di jalur yang tepat untuk menghasilkan data dari uji coba tentang efektivitas vaksin pada akhir 2020 atau awal 2021," kata kepala petugas ilmiah J&J, Paul Stoffels.

J&J juga sedang berdiskusi dengan regulator lain untuk melanjutkan uji coba di luar AS.

Sejauh ini, dewan medis belum mengidentifikasi penyebab yang jelas dari penyakit pasien tersebut.

"J&J tidak dapat mengungkapkan detail apa pun tentang penyakit pasien karena aturan privasi pasien," kata Stoffels.

Sementara itu, AstraZeneca mengatakan bukan hal yang aneh jika beberapa peserta uji coba jatuh sakit selama uji coba vaksin skala besar.

Tetapi, BPOM AS telah meninjau semua data keamanan dari uji coba secara global dan menganggap aman untuk melanjutkan pengujian vaksin.

Uji coba AstraZeneca di Inggris Raya, Brasil, dan Afrika Selatan dilanjutkan bulan lalu bahkan saat BPOM AS melanjutkan penyelidikannya atas kasus tersebut.

Vaksin AstraZeneca sedang dikembangkan bersama dengan para peneliti di Universitas Oxford.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/24/093000165/sempat-dihentikan-astrazeneca-dan-johnson-johnson-lanjutkan-uji-coba-vaksin

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke