Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Cara Mengetahui Penularan Virus Corona Tanpa Swab Test

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial mengenai cara mengetahui penularan virus corona tanpa melalui tes swab.

Menurut informasi yang beredar itu, hanya dengan mengetahui serangkaian gejala pada tubuh seseorang, tanpa lewat tes swab, seseorang bisa memastikan apakah dirinya terinfeksi atau tidak Covid-19.

Secara medis, hanya ada dua metode mendeteksi seseorang terinfeksi virus corona penyebab Covid-19, yakni PCR (Polymerase Chain Reaction) atau tes swab dan sistem cobas 6800/8800.

Informasi yang beredar itu tidak benar. 

Narasi yang beredar

Di media sosial Facebook beredar informasi tentang cara mengetahui seseorang terinfeksi virus corona tanpa lewat tes swab. 

Akun Facebook Wiwiek Widhiastuty pada Selasa (22/9/2020) melayangkan status soal itu.
Berikut kutipan isi statusnya:

"Bagaimana Anda tahu Anda tertular virus Corona tanpa swab test?
Ada:

1. Gatal di tenggorokan.
2. Tenggorokan kering.
3. Batuk kering.
4. Suhu tinggi diatas 37,5 .
5. Sesak nafas.
6. Kehilangan indra perasa dan bau.
7. Covid toes - jari kaki membiru / hitam."


Akun Facebook Agan Trensawati Agan juga mengunggah status tersebut pada Jumat (18/9/2020).

Adapun, akun Facebook Herlina Prihatinie menulis informasi itu pada Rabu (23/9/2020). Hingga Kamis (24/9/2020), statusnya sudah dibagikan 22 kali.

Penjelasan Medis

Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, yang disebutkan pada informasi yang beredar itu merupakan gejala-gejala yang tidak bisa memastikan seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak. 

Dia menjelaskan, sebagian besar dari informasi itu adalah gejala-gejala yang ada pada banyak penyakit virus di saluran napas.

Gejala itu yakni gatal di tenggorokan, tenggorokan kering, batuk kering, suhu tinggi di atas 37,5 derajat Celcius, sesak napas, dan kehilangan indra perasa dan bau.

"Artinya (gejala-gejala itu) tidak khas untuk Covid-19. Untuk itu menjadi kehati-hatian," katanya kepada Kompas.com, Kamis (24/9/2020.

Tonang menjelaskan, bila muncul gejala-gejala seperti gatal di tenggorokan, tenggorokan kering, batuk kering, suhu tinggi di atas 37,5 derajat Celcius, dan sesak napas, disarankan cek kesehatan ke fasilitas kesehatan untuk memastikan sakit yang diderita.

"Sementara, jari kaki membiru atau hitam bukan untuk Covid-19. Itu adalah tanda-tanda iskhemi," ujar Tonang.

Sementara, menurutnya, kehilangan indra perasa dan bau merupakan tanda serius.

"Segera ke fasilitas kesehatan, tapi bukan berarti karena Covid-19," kata Tonang.

Badan kesehatan dunia, WHO, merekomendasikan dua tes untuk mendeteksi infeksi virus corona penyebab Covid-19. Dua metode itu yakni PCR (Polymerase Chain Reaction) atau biasa disebut tes swab dan sistem cobas 6800/8800.

Pada metode PCR, sampel yang digunakan adalah sampel lendir dari dalam hidung atau tenggorokan seseorang. 

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi di media sosial soal cara mengetahui penularan virus corona tanpa melalui swab test tidak benar.

Deteksi infeksi virus corona penyebab Covid-19 hanya bisa dilakukan lewat swab test dan atau cobas 6800/8800.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/24/193000965/-hoaks-cara-mengetahui-penularan-virus-corona-tanpa-swab-test

Terkini Lainnya

KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke