Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Orang Berpengaruh di Dunia dalam Penanganan Virus Corona Versi TIME

Pandemi virus corona yang merebak sejak akhir tahun lalu, memunculkan nama-nama baru dalam daftar tersebut.

Mereka adalah ilmuwan, perawat, dan pemimpin yang dinilai memiliki pengaruh besar dalam penanganan dan pengungkapan misteri virus corona.

Berikut 6 orang berpengaruh dunia dalam penanganan virus corona versi TIME:

Sebagai Dirjen WHO, Tedros berdiri teguh untuk kesetaraan dan akses kesehatan, sebuah gagasan yang menyebut semua orang berhak atas perawatan kesehatan berkualitas.

Prinsip itu muncul ketika ia melihat bagaimana penyakit yang seharusnya bisa dicegah, merenggut anak-anak di sekitarnya, termasuk adik laki-lakinya.

Ia memiliki peran penting dalam penanggulangan wabah Ebola di Kongo dan kini terus menyuarakan harapan di tengah pandemi Covid-19

Ia dinilai menyampaikan kebenaran, meski mungkin sulit untuk didengar, dengan sungguh-sungguh dan dengan satu tujuan, yaitu menyelamatkan nyawa.

Keberanian dan keterusterangannya inilah yang membuatnya masuk dalam daftar orang paling berpengaruh versi TIME.

Shi Zhengli

Shi Zengli merupakan seorang ahli virus di Institut Virologi Wuhan dan memimpin salah satu tim pertama yang mengisolasi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

Pada tahun 2003 Shi dan rekan-rekannya melakukan perjalanan ke gua-gua di China untuk menemukan asal SARS.

Di sana, mereka menemukan kelelawar yang terinfeksi virus mirip SARS. Selama tahun-tahun berikutnya, Shi telah menyebar ke lebih banyak gua dan menemukan lebih banyak lagi virus korona kelelawar.

Pada 2015, Shi dan rekan-rekannya memperingatkan bahwa hanya masalah waktu sebelum virus corona kelelawar lainnya merebak dan mendatangkan malapetaka.

Lima tahun kemudian, SARS-CoV-2 menjadi buktinya.

Dengan latar belakang ini, ia banyak dituduh sebagai orang yang bertanggung jawab di balik merebaknya virus corona. Tuduhan itu bukan hanya tidak berdasar tetapi juga dinilai berbahaya.

Camilla Rothe

Pada Januari 2020 lalu, Camilla Rothe, seorang spesialis penyakit menular di Munich menjadi salah satu orang pertama yang mendokumentasikan infeksi Covid-19 tanpa gejala.

Laporannya yang diterbitkan tentang penyebaran tanpa gejala pertama kali disambut dengan ketidakpercayaan, penyangkalan dan penghinaan.

Akan tetapi, setelah banyak pasien mengalami kondisi serupa, laporannya itu pun diterima secara luas. Kini, adanya orang tanpa gejala (OTG) menjadi salah satu titik lemah dalam perang melawan pandemi ini.

Temuan Rothe tersebut telah menyelamatkan banyak nyawa. Menurut TIME, jika banyak orang telah mendengarkannya, penyebaran lebih besar mungkin akan bisa dicegah.

Amy O'Sullivan

Amy O'Sullivan merupakan seorang perawat veteran di rumah sakit Wyckoff di Brooklyn, New York.

Ia merawat pasien pertama Covid-19 yang meninggal dunia di kota itu pada awal Maret 2020, sebelum pentingnya penggunaan APD benar-benar dipahami.

Ia pun kemudian terinfeksi virus corona dan mulai menunjukkan gejala beberapa hari setelah merawat pasien itu.

Setelah menghabiskan empat hari dengan ventilator, ia diperkenankan pulang dan beristirahat selama kurang dari dua minggu sebelum kembali bekerja.

Amy hanyalah salah satu dari jutaan pekerja perawatan kesehatan di seluruh dunia yang mempertaruhkan segalanya untuk melayani orang lain.

Zhang Yongzhen

Zhang Yongzhen bersama timnya sukses menemukan genom SARS-CoV-2 pertama, beberapa hari setelah kelompok kasus pertama muncul.

Data tersebut memungkinkan para ilmuwan di seluruh dunia untuk mulai mengembangkan tes pendeteksi virus pada awal Januari 2020.

Kecepatan tim Zhang yang belum pernah terjadi sebelumnya dimungkinkan oleh jaringan pemantauan penyakit luar biasa yang mereka bangun untuk mendeteksi strain flu dan virus corona yang muncul.

Tanpa temuan itu, pandemi Covid-19 mungkin bisa menjadi bencana yang jauh lebih buruk.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/24/143000965/6-orang-berpengaruh-di-dunia-dalam-penanganan-virus-corona-versi-time

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke