Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Apa Itu Dessert Box dan Bahaya Hidden Sugar...

KOMPAS.com - Siapa yang belum pernah tahu keberadaan jenis cemilan modern kekinian yang sering disebut dengan dessert box.

Seperti namanya, dessert box merupakan makanan penutup (cake) yang ada di dalam kotak makanan. Berbeda dengan dessert biasa yang disajikan di piring, dessert box bisa langsung dimakan dari tempatnya.

Makanan manis yang ditata dalam kotak bening ini biasanya terdiri dari beberapa lapisan seperti kue sponge, krim lembut, taburan bubuk coklat, biskuit sebagai toping, dan lain sebagainya.

Untuk membuatnya, biasanya akan dibutuhkan mentega, susu kental manis, susu bubuk, whiping cream, tepung, ada juga yang menggunakan coklat batang dan keju.

Jika dilihat dari bahan pembuatannya, sebagian besar merupakan bahan-bahan pangan ultraprsoses.

Bahan pangan ini merupakan makanan olahan yang kembali diolah bahan lain dan zat tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang baru.

Menanggapi hal itu, Dokter Gizi di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Agnes Riyanti Inge Permadhi mengatakan semakin panjang satu bahan makanan diproses, maka semakin mudah bahan makanan itu diserap oleh tubuh.

"Jadi gini, makin dia (makanan) sudah proses secara baik sekali diprosesnya, makanan itu mudah sekali diserap oleh tubuh, khususnya adalah gula, karena gula itu dibutuhkan oleh tubuh," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/9/2020).

Sayangnya, gula dalam dessert box kekinian yang banyak diedarkan di masyarakat hari ini keberadaannya tersembunyi atau disebut Inge sebagai hidden sugar, sehingga membuat konsumen tidak menyadari bahwa ternyata ia sudah banyak mengonsumsi gula.

"Jadi kita enggak tahu kan berapa jumlah gula yang sudah kita konsumsi. Itu akan terbentuk kegemukan. Sesudah kegemukan, mulailah dengan penyakit yang lainnya," jelas Inge.

Apalagi kandungan berupa gula semacam ini, menurutnya itu merupakan bahan yang sudah tidak perlu diproses lagi oleh tubuh, tinggal diserap dan akan menjadi gula darah.

Selain gula, ada juga kalori berlebih dalam sekotak kenikmatan tersebut. Akibatnya banyak kalori yang akan tersimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh.

Mengapa bisa menyebabkan kegemukan, Inge mengatakan akibat konsumsi gula yang tak terkontrol itu akan ada banyak kalori yang tersimpan dalam bentuk lemak di tubuh.

"Karena gula yang kita konsumsi itu jumlahnya jauh lebih banyak daripada yang bisa dipergunakan dalam kgeiatan kita berolahraga, beraktivitas sehari-hari," sebutnya.

Meski mengandung banyak gula dan berisiko mengarah pada kegemukan, makanan satu ini bukan berarti terlarang untuk dikonsumsi.

Inge mengatakan bisa saja kita memakan dessert box ini. Namun ia mengingatkan satu hal.

"Tahu diri. Oke kita makan itu, tapi jangan lupa nanti olahraga. Atau makannya itu saja, jangan bentar lagi makan, setengah jam lagi makan lagi, padahal enggak mau olahraga, males banget," kata Inge.

Lalu bisakah kita modifikasi desser box ini dengan dibuat dari bahan-bahan yang sehat dan ramah bagi tubuh?

Inge tidak menyebut "tidak bisa" atau pun "bisa".

Ia memberikan penjelasan singkat soal apa yang disebut dengan makanan sehat.

"Disebut dengan sehat itu adalah makanan yang seimbang, ada karbo-nya, ada proteinnya, ada lemaknya, lemak yang baik, tetapi tidak bisa hanya seperti itu, harus juga ada mengandung seratnya. Dengan demikian makanan itu tidak cepat-cepat bisa langsung diserap," jelas Inge.

Sementara makanan atau kudapan masa kini, kebanyakan mengandung gula yang tinggi, termasuk dessert box tadi.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/13/120500065/mengenal-apa-itu-dessert-box-dan-bahaya-hidden-sugar-

Terkini Lainnya

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke