Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral soal Unggahan Toilet, Mana yang Lebih Sehat Toilet Duduk atau Jongkok?

KOMPAS.com - Sebuah unggahan menampilkan kondisi toilet duduk yang pecah diduga karena digunakan dengan cara yang tidak dianjurkan beredar di media sosial Twitter pada Rabu (3/6/2020).

Pecahnya toilet tersebut diduga karena dipakai dengan cara jongkok oleh seseorang.

"Masih mau jongkok di wc duduk?" tulis akun Twitter bernama Sukirno, @flutulangs, sekaligus pihak pengunggah foto viral itu.

Dalam foto itu juga terlihat ada noda yang diduga darah berceceran di lantai kamar mandi.

Sejauh ini, unggahan tersebut telah di-retweet sebanyak 10.000 kali dan telah disukai sebanyak 18.800 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lantas, lebih sehat mana penggunaan toilet duduk dengan jongkok?

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof DR dr Ari Fahrial Syam menjelaskan, orang menggunakan toilet dengan cara jongkok diduga untuk menghindari kontaminasi kuman yang menempel pada permukaan kloset.

Selain itu, dimungkinkan orang tersebut mengalami kesulitan ketika harus buang air besar (BAB) menggunakan toilet duduk.

"Kalau kita lihat dari faktor higienis, yang paling berisiko terkontaminasi adalah kloset duduk. Karena yang jadi masalah orang dapat tertular penyakit di situ," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Penggunaan tisu basah

Selain itu, jika kita tidak mawas dengan kebersihan toilet, maka akan mengalami gatal pada bagian pantat.

Menurut dia, tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kuman ketika hendak menggunakan toilet duduk yakni dengan mengusapkan tisu basah pada permukaan yang akan dipakai.

Ari menjelaskan, dalam anatomi tubuh, posisi saluran pembuangan kotoran dalam keadaan berbelok ketika tubuh dalam kondisi berdiri.

Namun, ketika berjongkok, maka posisi saluran pembuangan menjadi lurus dan memudahkan untuk mengeluarkan feses.

"Sebenarnya, khusus untuk duduk (toilet duduk) itu usus agak berbelok-belok sedikit, nah kalau kita dalam posisi jongkok, maka belokannya akan lurus. Dampaknya, kotoran mudah keluar," ujar Ari.

"Ada suatu otot ketika kita posisi agak jongkok, akan lemas dan mudah keluar," lanjut dia.

Memperkuat otot panggul

Adapun penggunaan toilet jongkok, imbuhnya, juga dapat memperkuat otot-otot panggul seseorang.

Tak hanya itu, posisi ketinggian toilet duduk juga berpengaruh pada kemudahan pengeluaran feses.

"Semakin tinggi toilet, maka semakin sulit ia akan mengeluarkan kotoran, karena anatomi usus tadi," ujar Ari.

Menurut dia, berlama-lama di toilet duduk dapat berakibat buruk pada kesehatan, yakni ambeien dan wasir atau hemoroid.

Solusi menggunakan toilet duduk

Ari menjelaskan, penggunaan toilet duduk sebaiknya diprioritaskan bagi seseorang dengan kondisi kegemukan atau lansia.

Pasalnya, penggunaan toilet ini juga dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Menurut dia, orang dengan kegemukan dan lansia mengalami daya untuk bangun dari jongkok ke posisi berdiri.

Oleh karena itu, dua kondisi tubuh inilah yang diprioritaskan untuk menggunakan toilet duduk.

"Untuk menyiasati, jika di rumah tidak ada toilet duduk, toilet tersebut harus ada pegangan untuk menopang tubuh orang tersebut agar mudah bangkit," katanya lagi.

Jika seseorang merasa toilet duduk tidak nyaman dipakai, dapat menambahkan kursi kecil pada bagian depan toilet agar membentuk sudut untuk memudahkan feses keluar.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/17/093100565/viral-soal-unggahan-toilet-mana-yang-lebih-sehat-toilet-duduk-atau-jongkok

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke