Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Orang Utan Rentan Terpapar Corona

KETIKA menghadapi wabah penyakit menular, manusia terbiasa menyalahkan makhluk hidup bukan manusia terutama virus.

Namun di samping menyalahkan virus, manusia juga menyalahkan satwa pembawa virus yang menularkan virus ke manusia.

Khusus dalam kasus pagebluk Corona yang disalahkan malah satwa yang tidak lazim disalahkan mulai dari kekelawar sampai trenggiling yang tidak lazim dimakan manusia kecuali di pasar tradisional Wuhan yang dianggap terutama oleh Donald Trump sebagai sumber wabah Covid-19.

Namun, ada pula jenis satwa yang bukan disalahkan tapi malah dikhawatirkan rentan tertular virus Corona yang justru berasal dari manusia. Layak dikhawatirkan, satwa dengan DNA mirip manusia rawan tertular Covid-19.

Margasatwa rentan terpapar Corona adalah para primata non manusia seperti monyet, lemur, simpanze, bonobo, gorilla dan orang utan.

Primata

Baik gorilla mau pun simpanze bukan saja menghadapi masalah biologis namun juga masalah sosial akibat perangai tidak jauh beda dari homo sapiens.

Gorila maupun simpanze sama dengan manusia adalah makhluk sosial. Kedua jenis satwa primata itu secara alami dan naluri cenderung hidup berkelompok maka sulit dipaksa memenuhi syarat peraturan physical distancing mau pun social distancing.

Mereka makin menghadapi kesulitan untuk tidak saling berdekatan akibat tidak memiliki peralatan untuk saling berkomunikasi lewat teknologi telekomunikasi seperti WA apalagi Zoom.

Mereka tidak bisa menyelenggarakan teleconference atau mempergelar konser sambal pakai masker secara online.

Sebelum Corona, gorila berperan sebagai atraksi wisata utama Rwanda dengan omzet puluhan juta dolar AS setiap tahun.

Akibat pagebluk Corona mematikan industri penerbangan di planet bumi, maka jutaan turis batal datang berjumpa dengan para gorila yang hidup di dalam hutan belantara Rwanda.

Bisnis hotel dan restoran serta profesi pemandu wisata Rwanda macet total. Sementara populasi gorila di Rwanda dan simpanze di Tanzania juga terancam Covid-19 karena baik gorila mau pun simpanze sulit dipaksa hidup secara physical mau pun social distancing.

Naluri kodrati mereka bahkan bertolak belakang dengan perilaku sosial yang dibutuhkan untuk memutus mata-rantai penularan wabah Corona.

Orang utan

Sama dengan para lemur di Madagaskar, para simpanze di Tanzania dan para gorila di Rwanda, pada hakikatnya para orang utan yang berada di Sumatra dan Kalimantan harus memperoleh perhatian khusus dari pemerintah dan pemerhati satwa langka demi memperoleh perlindungan dari angkara murka Corona.

Hanya ada sekitar 71.000 ekor orang utan tersisa di dunia, dan angka itu terus menurun.

Dahulu, mereka tersebar dari Himalaya hingga Cina. Dari penelitian fosil orang utan yang hidup di Himalaya disimpulkan bahwa orang utan dahulu kala berukuran jauh lebih besar dari orang utan masa kini.

Sekitar 10.000-12.000 tahun yang lalu, orang utan juga hidup di Pulau Jawa, terutama di kawasan sungai Bengawan Solo.

Orang utan termasuk kera besar, primata non-manusia yang memiliki kekerabatan terdekat dengan manusia. Manusia berbagi 96,4 persen DNA dengan orang utan.

Maka penularan penyakit, baik dari manusia ke satwa atau sebaliknya, dapat terjadi dengan mudah.

Tidak seperti simpanse atau gorila yang tinggal berkelompok dalam ikatan sosial, orang utan senang hidup menyendiri. Masing-masing orang utan menjelajah wilayah yang luas.

Peluang mereka untuk bertemu dan bersosialisasi dengan sesama orang utan minim kecuali untuk berkembang biak.

Pariwisata

Jika ingin berwisata melihat kehidupan orang utan, sebaiknya pilih destinasi tempat orang utan tinggal di habitat alaminya.

Namun para wisatawan tidak boleh mengganggu orang utan dengan misalnya memberi makan, menggendong atau berfoto dengan jarak yang sangat dekat.

Karena orang utan berbagi 96,4 persen DNA manusia, mereka rentan tertular penyakit yang sedang diderita para wisatawan.

Pemerintah perlu memaksimalkan kebijakan satu peta. Dengan kebijakan satu peta ini, maka rencana tata ruang dan tata wilayah, konsesi wilayah perkebunan dan pertambangan, serta wilayah konservasi orang utan dan keanekaragaman hayati lain yang dilindungi akan mengacu pada satu peta.

Ini diharapkan dapat menghindari perbenturan kepentingan, termasuk antara konservasi dan ekonomi, agar dapat mengurangi kemungkinan terjadinya konflik. Termasuk ancaman wabah penyakit menular seperti Corona.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/10/112532265/orang-utan-rentan-terpapar-corona

Terkini Lainnya

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke