Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Editor's Letter untuk Aman di Rumah, Dukung Petugas Medis Atasi Covid-19

Bagaimana kabarmu? Bagaimana pikiranmu? Saya berharap kabarmu baik dan pikiranmu tidak berkecamuk. 

Bagaimana saya mengatasi pikiran yang berkecamuk itu? Sambil tetap di rumah dan aman di rumah, saya praktikkan cara sederhana: menarik nafas dalam pelan-pelan lalu mengembuskannya pelan-pelan juga.

Saya coba beberapa kali sambil memejamkan mata.

Metode sederhana yang saya dapat lagi dari latihan mindfulness dan saya praktikkan. Kekhawatiran tidak serta-merta hilang memang, tetapi pikiran menjadi lebih tenang. Ketenangan itu membantu menyadari pikiran yang berkecamuk dan menatanya. 

Banyak perubahan

Seminggu ini, pasti banyak hal berubah. Banyak hal baru kamu lakukan untuk pertama kali sejak seruan pemerintah untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah.

Seruan yang wajib dipatuhi dengan disiplin dan dijalankan serentak ini adalah upaya baik untuk menghentikan sebaran virus corona (covid-19).

Untuk itu, selain kita mempraktikkannya sendiri, kita dorong lingkungan di sekitar kita untuk mempraktikkannya juga. Kita berharap pemerintah lebih tegas soal aturan ini.

Hingga Minggu (22/03/2020), jumlah kasus mencapai 514 pasien positif covid-19, 29 pasien dinyatakan sembuh dan 48 pasien meninggal dunia.

Angka ini akan terus bertambah bersamaan dengan masifnya rapid test dan bagaimana mudah menularnya virus corona ini.

Kamu bisa update dengan mengikuti berita-berita dari sumber terpercaya untuk kebutuhan informasi dan meningkatkan waspada. Fokus juga untuk berita-berita positif ya untuk menjaga kesehatan mental.

Hindari membagikan informasi atau kabar yang tidak jelas sumber dan kebenarannya karena akan memperkeruh situasi dan memperumit persoalan. Jika kita yakin sumber dan kebenaran sebuah berita, pikir ulang juga apakah kita perlu menyebarkannya.

Ada ancaman serius untuk penyebar berita bohong atau hoaks dan aparat kepolisian sudah melakukan upaya penindakan atas seruan yang disampaikan awal Maret 2020. 

Upaya baik bersama

Untuk berita-berita positif, saya coba pilihkan beberapa buatmu untuk tetap update sementara di rumah dan beraktivitas dari rumah. 

Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan Wisma Atlet di Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19. RS Darurat ini memiliki kapasitas 2.000 tempat tidur untuk pasien dengan gejala covid-19 dan sakit ringan.

Di Jakarta, seruan disampaikan agar kegiatan perkantoran dilakukan dari rumah sampai 5 April 2020. Kita berharap, upaya baik untuk memutus rantai penyebaran virus ini diikuti dengan disiplin, serentak dan tindakan tegas. 

Di beberapa daerah, aparat kepolisian proaktif meminta warga yang berkerumun bubar dan kembali ke rumah. Sejumlah kegiatan seperti resepsi atau hajatan pernikahan yang menghadirkan banyak orang pun dibubarkan.

Untuk pengobatan mereka yang saat ini positif covid-19, pemerintah menyiapkan 2 juta butir avigan dan 3 juta butir klorokuin.

Karena efek sampingnya, avigan atau klorokuin hanya diberikan oleh dokter yang merawat pasien covid-19 dengan pertimbangan dan tidak untuk keperluan pencegahan. Ingatkan temanmu kalau ada yang mencari-cari obat-obat ini untuk pencegahan.

Kita juga perlu mendukung penuh tenaga medis yang ada di garis depan mengatasi pandemi ini. Banyak inisiatif warga untuk membantu pahlawan kemanusiaan kita itu dan perlu diperbanyak lagi.

Kamu juga bisa ikut menunjukkan dukungan. Lewat kitabisa, kompas.com menggalang dana untuk keperluan ini. Terima kasih untuk partisipasimu dan semua pembaca. Kami akan update penyaluran dana ini ke kamu.

Tentu saja buat kita semua, seruan untuk tetap di rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah adalah hal minimal yang bisa kita lakukan dengan disiplin.

Perlu diketahui, 86 persen pasien yang terinfeksi covid-19 tidak terdeteksi karena minimnya gejala. 

Jangan kita membahayakan nyawa orang lain karena ketidakpedulian kita. Jika terpaksa sekali harus ke luar rumah, pastikan sekali lagi apakah memang harus. Jika harus, jaga jarak aman dengan orang lain agar kita tidak menularkan atau tertulari.

Jika setelah membaca surat ini pikiranmu masih berkecamuk, coba tarik nafas dalam-dalam lagi dan hembuskan dalam hening.

Semoga kita bisa segera mengatasi dan melewati masa-masa sulit ini.

Salam hening.

Wisnu Nugroho

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/23/110242565/editors-letter-untuk-aman-di-rumah-dukung-petugas-medis-atasi-covid-19

Terkini Lainnya

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke