Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Penanganan Wabah Virus Corona di Singapura, Vietnam, dan Taiwan...

KOMPAS.com - Di tengah penyebaran cepat virus corona di seluruh dunia, sejumlah negara memperlihatkan hasil positif dalam merespons dan menangani virus corona, yang awalnya merebak di Kota Wuhan, China.

Hingga saat ini, lebih dari 53.000 orang atau lebih dari 50 persen mereka yang dinyatakan terinfeksi kini sembuh.

Tingginya angka persentase kesembuhan pasien virus corona tak terlepas dari respons cepat negara setelah mengumumkan adanya kasus infeksi.

Singapura termasuk negara pertama yang mengonfirmasi adanya virus corona di negaranya selain China.

Kini, Singapura disebut sukses mengendalikan penyebaran virus itu, dengan angka kesembuhan 78 persen.

Singapura: Peta deteksi penyebaran

Langkah Pemerintah Singapura dimulai dari rumah sakit tempat pasien dikarantina dengan mewawancarai mereka untuk membuat peta lengkap kegiatan dan daftar kontak dekat.

"Pemetaannya rinci, 24 jam, menit demi menit, tanpa celah," kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan, dilansir dari Straits Times.

Singapura juga termasuk salah satu negara pertama yang memberlakukan pembatasan kepada orang dengan riwayat perjalanan ke China.

Tindakan tegas diberlakukan bagi siapa pun yang memberikan informasi palsu tentang riwayat perjalanan mereka dan mengambil status kependudukan bagi orang yang melanggar karantina.

Keberhasilan Singapura itu pun mendapat pujian dari Kepala WHO.

"Kami sangat terkesan dengan upaya yang mereka lakukan untuk menemukan setiap kasus, menindaklanjuti dengan kontak dan menghentikan transmisi," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Vietnam: Respons cepat

Vietnam juga mencatatkan keberhasilannya dalam menangani kasus virus corona di negaranya. Seluruh pasien yang berjumlah 16 orang dinyatakan sembuh.

Hal itu tak lepas dari respons cepat Pemerintah Vietnam dalam menghadapi keadaan darurat.

Liburan Tahun Baru Imlek menjadi hari yang suram bagi warga Vietnam setelah kasus pertama dikonfirmasi di Kota Ho Chi Minh pada 23 Januari 2020.

Satu minggu berselang, Vietnam menyatakan virus corona sebagai epidemi, bersamaan dengan meningkatnya jumlah infeksi menjadi enam orang.

Pada 13 Februari 2020, Kementerian Kesehatan memerintahkan 10.600 orang penduduk Son Loi untuk tetap dikunci selama 20 hari, setelah lebih banyak kasus dikonfirmasi.

Wakil Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long mengatakan, pihaknya hanya mengandalkan prinsip-prinsip dasar dalam menangani pasien.

Pertama, dokter diharuskan mengobati gejalanya, seperti demam. Kedua, pasien menjalani diet ketat dan bergizi.

Langkah ketiga, menurut Nguyen, adalah memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien, seperti dilansir dari Aljazeera.

Taiwan: Big data

Meski berbatasan langsung dengan China dan Korea Selatan, Taiwan hanya memiliki 42 kasus virus virus corona dengan satu kasus kematian.

VOA News memberitakan, Pemerintah Taiwan pertama kali menaruh perhatian soal penyebaran virus itu pada Desember 2019 ketika orang-orang di China mulai membicarakannya.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) mulai melakukan karantina atas semua penerbangan langsung dari Wuhan pada tanggal 31 Desember 2019.

Penanganan SARS menjadi pengalaman berharga bagi Taiwan dalam menghadapi wabah di negaranya dengan Pusat Komando Kesehatan Nasional (NHCC) sebagai pusat manajemen bencana.

Mengutip Stanford Health Policy, dengan memanfaatkan teknologi masa kini, Taiwan mengintegrasikan database asuransi kesehatan nasional dengan database imigrasi dan bea cukai.

Dengan data itu, Taiwan mengidentifikasi kasus dengan membuat peringatan 'real time' selama kunjungan berdasarkan riwayat perjalanan dan gejala klinis.

Taiwan juga menggunakan pemindai kode Respon Cepat (QR) dan pelaporan online tentang riwayat perjalanan serta gejala kesehatan untuk mengklasifikasikan risiko infeksi pelancong berdasarkan pada asal penerbangan dan riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir.

Warga juga bisa melaporkan gejala yang mencurigakan pada diri mereka sendiri atau orang di sekitarnya melalui hotline bebas pulsa.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/05/151519765/melihat-penanganan-wabah-virus-corona-di-singapura-vietnam-dan-taiwan

Terkini Lainnya

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke