Selain Bulu Tangkis, Ini Olahraga yang Cocok untuk Anak Sesuai Usia

KOMPAS.com - Kabar mengenai berhentinya audisi PB Jarum di tahun 2020 mendapaat respons besar dari netizen Indonesia.

Ini memang bukan hal mengherankan mengingat olahraga bulu tangkis adalah favorit sebagian besar masyarakat Indonesia.

Apalagi, banyak nama atlet bulu tangkis Indonesia yang berhasil menorehkan namanya di kancah internasional.

Banyak orangtua yang mulai mengarahkan anak-anak mereka untuk menekuni olahraga ini. Mereka berharap agar buah hati mereka dapat menorehkan prestasi seperti para atlet kebanggaan bangsa itu.

Sebenarnya, selain bulu tangkis ada banyak jenis olahraga yang bisa ditekuni oleh anak-anak.

Memperkenalkan anak pada dunia olahrga memang memiliki sejuta manfaat. Tak hanya untuk kesehatan, olahraga juga akan memberi anak keterampilan lain yang mungkin tak dimiliki oleh teman-teman mereka.

Lalu, olahraga apa yang tepat untuk anak-anak kita?

Melansir Hello Sehat, jenis olahraga yang ideal untuk anak harus sesuai dengan rentang usia mereka. Berikut jenis-jenis olahraga yang seusai dengan usia anak:

Usia 6 hingga 9 tahun

Pada usia ini anak masuh membutuhkan tunjuk yang singkat, jelas, dan sedikit demi sedikit. Jadi, olahraga yang membutuhkan strategi khusus justru membuatnya bingung.

Di usia ini, olahraga yang cocok adalah olahraga yang berfokus pada teknik dan gerakan yang tepat sebagai dasar sebelum anak mengasah aspek-aspek lainnya.

Agar sesuai dengan kemampuannya, anak usia ini sebaiknya menekuni olahraga lari, bermain bola, gimnastik dan olahraga bela diri.

Usia 10 hingga 12 tahun

Saat usia ini, kemampuan motorik, berpikis serta mengambil keputusan anak telah terasah. Anak juga sudah mampu mengikuti arahan yang lebih rumit dan memikirkan stratregi-strategi tertentu saat bermain.

Olahraga terbaik di usia ini adalah olahraga yang smeakin kompleks dan mengharuskan sang anak untuk berinteraksi dengan teman atau lawan mainnya.

Nah, orangtua bisa mengarahkan mereka untuk menekuni olahraga seperti sepak bola, bola basket, voli, bulu tangkis atau baseball.

Meski di suia 10 hingga 12 tahun anak dianjurkan melakukan aktivitas olahraga yang berbeda, bukan berarti aktivitas olahraga yang sebelumnya harus ditinggalkan.

Orangtua bisa mengarahkan sang anak untuk mengombinasikannya dengan jenis olahraga baru.

Semakin dewasa sang anak, semua jenis olahraga bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, sang anak harus bisa menikmati dan mengembangkan keterampilannya dalam olahraga tersebut.

Orangtua juga harus mengawasi anak saat melakukan olahraga karena semua jenis olahraga apapun juga mengandung risiko cedera.