Kompas TV melaporkan, dalam kerusuhan itu, massa membakar gedung DPRD Papua Barat.
Terlihat api bercampur kepulauan asap menyelimuti gedung wakil rakyat di Papua Barat.
Evi, salah satu warga yang tinggal di dekat Gedung DPRD Papua Barat menggambarkan kondisi di sekitar lokasi kerusuhan.
"Saya lihat banyak yang terbakar ini. Kerusuhannya kami sudah panik sekali di sini," kata Evi saat dihubungi Kompas.com.
Wanita yang juga bekerja sebagai staf humas Polda Papua Barat ini mengatakan, ia dan keluarga tak dapat beraktivitas di luar rumah.
"Iya saya sekitar kerusuhan. (Rumah) saya posisinya di tengah-tengah keramaian. Saya di dalam rumah. Cuma kita lihat itu DPRD lagi kebakaran itu," ujarnya.
"Ada suami, anak (di dalam rumah). Anak tidak sekolah, diliburkan. Saya juga tidak di kantor karena takut," tambahnya.
Kontributor Kompas TV, Budy Setiawan melaporkan, akibat pembakaran gedung DPRD Papua Barat, sejumlah ruas jalan ditutup. Salah satunya adalah jalan utama di daerah itu, Jalan Yos Sudarso.
Kondisi pada pukul 10.20 WIB, sempat terjadi pertemuan antara aparat dengan pengunjuk rasa, namun tidak berakhir dengan baik. Massa menyerang polisi dengan batu.
Pantauan KompasTV, pengunjuk rasa tidak takut dengan balasan polsi yang menembakkan gas air mata. Polisi tampak berlindung di balik tameng dari batu yang dilemparkan massa.
https://www.kompas.com/tren/read/2019/08/19/102503165/kerusuhan-di-manokwari-warga-panik-ketakutan-dan-bersembunyi-di-rumah