Dari sebuah dokumen, terungkap berapa biaya yang harus dikeluarkan Google untuk membeli perusahaan asal Israel pengembang peta berbasis komunitas, Waze. Nilainya cukup fantastis.
Waze menemukan sebuah cara baru untuk menginformasikan kemacetan di sebuah kota. Kini, layanan peta digital tersebut mulai menggunakan Twitter untuk menginformasikan lalu lintas yang tidak biasa di beberapa kota besar dunia, termasuk Jakarta.
Kemampuan Waze untuk melacak titik macet dan titik keberadaan polisi merupakan keunggulannya dibanding layanan navigasi lain. Namun, keunggulan itu justru dimaknai ancaman bagi pihak kepolisian.