Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen menjadi satu dari sejumlah negosiator yang terlibat dalam upaya pembebasan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
Eddy Mulya sebagai Minister Counsellor, koordinator fungsi politik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila, menceritakan proses 10 WNI akhirnya berhasil dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Setelah berhari-hari kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 beserta 10 orang WNI disandera kelompok Abu Sayyaf, pihak perusahaan kapal akhirnya memutuskan untuk memenuhi uang tebusan yang diminta penyandera.
AS bantah telah mengancam keluarga wartawan James Foley, yang dieksekusi ISIS, dengan tuntutan saat mereka mengumpulkan uang tebusan bagi pembebasannya. Pemerintah AS justru menegaskan telah melakukan segala kemungkinan untuk membawa Foley pulang.