Twitter menutup 26.000 akun yang terkait dengan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tetapi kelompok teroris itu membalas dengan membuat 21.000 akun baru.
Setelah menyelesaikan pembelian situs media sosial Twitter seharga 44 miliar dollar AS atau Rp687,87 triliun, Elon Musk membubarkan dewan perusahaan Twitter. Keputusan ini membuatnya menjadi direktur tunggal.