Pengembang Surabaya, terutama kelas menengah dan bawah akan menunda pembangunan proyek-proyek baru karena mengalami kesulitan dalam pembelian lahan dan material bangunan akibat depresiasi nilai Rupiah.
Kendati Surabaya belum bisa dibandingkan dengan Jakarta, namun kota ini perlahan menuju pertumbuhan menjanjikan. Terutama di sektor properti perkantoran, dengan kawasan Surabaya Selatan sebagai katalisator pertumbuhan.