Untuk menarik investasi lebih besar dari para investor dan pengembang properti, masih perlu pemicu atau trigger lanjutan berupa imbal hasil yang kompetitif.
Jumlah pembelian rumah yang dilakukan warga negara Indonesia turun 33,6 persen menjadi 279 unit, lebih rendah dari tahun 2008 yang mencatatkan pembelian 618 rumah.
Banyak pengembang meyakini bahwa tahun 2016 menjadi momentum kebangkitan sektor properti. Salah satunya adalah Synthesis Development yang telah mencium indikasi tersebut pada awal tahun ini.
Fenomena penurunan tersebut sejatinya sudah terjadi sejak 2012. Saat itu, jumlah orang kaya Indonesia yang "memborong" properti, terutama apartemen, di negeri Singa sebanyak 1.530 orang.