Pasca pemilu 2014 ini pasar properti Indonesia masih menunjukkan persepsi positif, meskipun pertumbuhan ekonominya melambat, rupiah terpuruk, dan tingginya tingkat suku bunga.
Pembeli Indonesia saat ini merupakan investor aktif yang "bermain" di pasar properti London, Inggris. Kendati jumlahnya tidak sebanyak investor Singapura dan Malaysia, namun semakin bertambah.
Intervensi Pemerintah China untuk mencegah gelembung perumahan tampaknya bakal terus berlanjut. Pasalnya, harga properti residensial di sejumlah kota utama Negeri Tirai Bambu ini, melonjak drastis.
Wacana mengenai kepemilikan properti Indonesia oleh warga asing kembali mengemuka. Fenomena investasi properti lintas batas, tak dapat dibendung lagi. Pemasaran properti secara internasional diyakini memberi manfaat untuk pemasukan Negara.