Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pemdaprov Jabar Subsidi
Pemdaprov Jabar Subsidi "Tipping Fee" TPPAS Regional Legok Nangka
Pemdaprov akan menyubsidi tipping fee TPPAS Regional Legok Nangka 30 persen atau Rp 115.800 per ton.
Regional
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang
Pertumbuhan angkutan barang tersebut ditopang oleh adanya penambahan frekuensi perjalanan dan rute, serta penambahan gerbong dalam satu rangkaiannya.
Berita
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar
Panen raya padi pada triwulan I-2024 di Lamongan berhasil sesuai jadwal dan menghasilkan provitas rata-rata 7,34 ton per hektar.
Regional
Lomba Tarik Panser 13 Ton Meriahkan HUT Ke-41 Pindad
Lomba Tarik Panser 13 Ton Meriahkan HUT Ke-41 Pindad
Ada lomba tarik panser dalam peringatan HUT ke-41Pindad.
Bandung
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung
Herwan, warga Desa Tempilang, Bangka Barat, diamankan Tim Subdit IV Tindak Pidana Tertentu Polda Kepulauan Bangka Belitung dengan 1,2 ton pasir timah.
Regional

All News

Perdagangan Karbon PLN Indonesia Power Sudah Capai 2,43 Juta Ton

Perdagangan Karbon PLN Indonesia Power Sudah Capai 2,43 Juta Ton

Whats New
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
01:18
Harga Anjlok, Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Buang 10 Ton Pepaya

Harga Anjlok, Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Buang 10 Ton Pepaya

video
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads