Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tengah, I Nyoman Slamet SPd, MSi, berpendapat tes keperawanan untuk syarat masuk SMP atau SMA sangat tidak tepat karena menyangkut masalah kemanusiaan.
Adanya wacana tes keperawanan untuk siswi sekolah menengah atas (SMA) dinilai justru akan memberikan efek buruk pada sisi kejiwaan anak-anak. Antara lain adanya stigma bahwa anak tersebut dinyatakan sudah tidak perawan.