Bagi produsen tempe dan tahu, saat ini nilai kedelai bisa disejajarkan dengan emas. Sebab sejak sepuluh hari lalu, bahan baku tempe dan tahu itu sangat sulit didapat.
Pengusaha tempe dan tahu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpaksa mengurangi produksi hingga 50 persen dan merumahkan karyawan untuk menyiasati tingginya ongkos produksi akibat kenaikan harga kedelai.
Perajin tahu dan tempe di Tasikmalaya, mengaku hampir sepekan ini terus merugi. Hal ini disebabkan kenaikan harga kedelai dari Rp 6.300 menjadi Rp 9.300 per kilogram.
Naiknya harga kedelai dari Rp 6.700 per kilogram menjadi Rp 8.700 per kilogram membuat para perajin tempe di Kabupaten Demak kalang kabut. Dengan kenaikan harga kedelai yang cukup tinggi tersebut, mereka harus tetap berproduksi.