Bank Indonesia (BI) melaporkan laporan keuangan tahun 2013 mengalami surplus sebesar Rp 37,4 triliun, yang sebagian besar disumbang oleh selisih kurs sebesar Rp 33 triliun.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kuartal I hingga 31 Maret 2014 mencatatkan surplus sebesar Rp 2,2 triliun.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) I Anny Ratnawati mengatakan surplus neraca perdagangan terjadi lantaran ada kontrol dari sisi migas, terutama dari impor dan ekspor yang dilakukan.