Pada Senin (16/5/2022), Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan Sri Lanka kehabisan stok bensin dan tidak memiliki dollar untuk mengimpor bahan bakar.
Semua Menteri Sri Lanka mengundurkan diri secara massal setelah protes atas penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade.