Agung mengatakan, banyaknya jumlah transjakarta membuat omzet sopir angkot menurun hingga 50 persen.

"Kasus ini tergolong berat, ya, karena ada yang meninggal dunia. Kejadiannya pukul 10.00 WIB dan kami baru terima laporannya pukul 13.00 WIB. Kasus ini sekarang ditangani Polres Metro Jaksel, kami terima tembusannya saja," kata Agus saat dihubungi Kompas.

"Informasi dari anggota, ada indikasi epilepsi. Saat ini, sopir sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Sespimma, Pasar Jumat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan," kata Agus.

Namun, sejumlah sopir yang terjaring razia memprotes petugas. Bahkan ada yang marah kepada petugas. Salah satunya Didi (42), sopir angkot T-19 Depok-Rambutan. Didi tampak tak terima petugas menilang angkotnya.

Ku (40) dan AS (38), keduanya warga Koja, Jakarta Utara, dibekuk anggota Satreskrim Polres Kepulauan Seribu karena mengkonsumsi ganja, Senin (7/9/2015) dini hari.