Menurut Neta, penggunaan seragam loreng di Brimob dan penggunaan tanda kepangkatan Jenderal yang serupa dengan militer, merupakan gambaran betapa jiwa militeristik masih sulit dilepaskan dari kalangan Polri.
Kriminolog Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, mengatakan, Brimob bagian dari Polri, institusi sipil. Oleh karena itu, simbol dan tindakannya tidak boleh militeristik.