Pelemahan nilai tukar rupiah yang terus terjadi dinilai karena pasar tak melihat adanya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Defisit neraca perdagangan yang terus memburuk, menjadi salah satu indikator.
Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar AS tampaknya belum mampu menggoyang sektor properti. Pasalnya, kondisi serupa yang sudah terjadi berkali-kali dan secara periodik berdasarkan sentimen pasar.