Kendati nilai rupiah terjun anjlok menyentuh level Rp 11.000 per 1 Dolar AS pada hari ini dan kondisi bursa gonjang-ganjing, sektor properti dinilai masih menunjukkan prospek positif.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menyatakan, sejak kegiatan eksplorasi sektor minyak dan gas berjalan tahun 1970an, triliunan rupiah telah terbuang untuk biaya pemulihan (cost recovery).
Sejauh ini tidak ada kenaikan harga akibat dari pelemahan rupiah karena pada umumnya waralaba lokal menggunakan bahan baku lokal ketika bermitra dengan investor.